Ahad 26 Sep 2021 05:50 WIB

Arab Asyiq, Apresiasi Khazanah Arab Islam di Indonesia

Khazanah Arab Islam di Indonesia sangat beragam

Khazanah Arab Islam di Indonesia sangat beragam. Kampung Arab Ilustrasi
Foto: Republika/Tahta Adilla
Khazanah Arab Islam di Indonesia sangat beragam. Kampung Arab Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komunitas Salihara kembali menyelenggarakan LIFEs Literature and Ideas Festival (Festival Sastra dan Gagasan) yang ke-9. Pada tahun ini, LIFEs hadir dengan tema Arab Asyiq. 

Lewat pergelaran LIFEs 2021, Komunitas Salihara Art Center mengajak pengunjung menggali dan merayakan khazanah kekayaan intelektual serta kesusastraan dunia Arab, di luar yang kita ketahui selama ini.  

Baca Juga

Beragam program seru seperti seminar, pembacaan karya, ceramah dan pentas musik pada 25 September-02 Oktober 2021 dengan sejumlah penampil yang mewakili ragam tradisi pemikiran Arab di Indonesia. Seluruh program dapat diakses khalayak secara virtual di https://lifes.salihara.org. 

Direktur LIFEs dan Kurator Komunitas Salihara Art Center), Ayu Utami, mengakui, relasi antara kesusasteraan dan pemikiran Arab dengan Indonesia atau Nusantara memiliki beragam corak. 

“Khazanah kebahasaan dan kesusastraan Arab menyebar ke penjuru dunia bersamaan dengan penyebaran agama Islam sejak pertengahan abad ke-7 masehi," kata Ayu saat jumpa pers LIFEs 2021 di Jakarta, Jumat (24/09). 

Dia berpendapat, dari satu perspektif, agama Islam dan bahasa Arab tidak bisa dipisahkan. Tapi, dari perspektif lain, keduanya tidak selamanya melekat. Ada kompleksitas, khazanah dan kekayaan pemikiran yang tumbuh melalui proses akulturasi terus menerus ini. 

Menurut dia, relasi antara sastra Arab dan sastra maupun kebudayaan di Nusantara bisa ditelusuri dari berbagai jejak historis dari masa lampau sampai hari ini, baik berupa proses penerjemahan ataupun mode interteks yang mendorong kelahiran karya-karya baru. 

“Sebagai kitab suci yang memiliki berbagai aspek sastrawi tinggi, Alquran memiliki peran yang sangat penting dalam mengukuhkan relasi tersebut.  

Dia menyatakan, dalam perjalanan historis yang panjang itu, akulturasi berlangsung melalui beragam proses sehingga melahirkan penerimaan yang juga beragam dan disesuaikan juga dengan konteks dari zaman ke zaman. 

Selama delapan hari, LIFEs 2021 mengangkat berbagai tema seputar pengaruh langsung dari tradisi pemikiran dan sastra Arab ke Nusantara. Tema tersebut kemudian diaktualisasikan ke dalam acara-acara mulai dari seri seminar, bincang sastrawan, pembacaan karya, ceramah kunci atau utama, lokakarya kaligrafi, peluncuran buku hingga pentas musik. 

Pembukaan LIFEs menampilkan acara bertajuk Bintang-Bintang di Bawah Langit Jakarta yang berisi pembacaan karya empat sastrawan dan satu komika perempuan. 

Salah satu penampil, komika perempuan Sakdiyah Ma’ruf menyambut hangat kehadiran LIFEs 2021. “Acara ini memberi kesempatan langka bagi kita untuk mengapresiasi budaya dan sastra Arab, serta dinamikanya dari zaman ke zaman. Begitu banyak aspek dan elemen menarik dari kebudayaan Arab, termasuk yang tumbuh dan berkembang di Indonesia," kata dia.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement