Mereka yang beruntung dapat kembali melintasi perbatasan, sementara yang tidak beruntung dibuat berbaris di pinggir jalan dan menunggu, kehilangan waktu penyelundupan yang berharga dalam prosesnya. Sopir truk diperintahkan turun oleh penjaga perbatasan Pakistan dan disuruh membuka kunci kontainer atau kotak kecil.
“Setiap hari, anak-anak bersembunyi di bawah kendaraan dan melintasi perbatasan. Mereka terluka di bawah kendaraan. Mereka datang menyeberangi perbatasan tanpa izin, tetapi tentara mengirim mereka kembali” kata seorang pengemudi Afghanistan.
Sekarang menunggu untuk menyeberangi perbatasan bisa memakan waktu berhari-hari karena Taliban belum memberlakukan proses penyeberangan apa pun. Bagi sebagian dari mereka yang menonton ini, pemandangan sehari-hari anak-anak yang mengecoh penjaga perbatasan adalah momen yang melegakan. Namun, bagi Sayed Abdullah dari Rumah Sakit Persahabatan Afghanistan Pakistan 100 meter dari perbatasan tidak menganggapnya lucu.
“Tentara Taliban dan Pakistan hanya mengizinkan kami menjenguk 20 pasien setiap hari meskipun setidaknya bisa melihat 35 pasien atau lebih. Anak-anak yang terluka menggunakan ruang-ruang ini. Hal ini dapat dihindari jika penjaga di sisi lain menghentikan mereka,” ucap dia.