REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal sebagai Gus Miftah, mengomentari berita bebasnya Saipul Jamin dari tahanan. Dalam postingannya di Instagram, pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta ini mengkritik perayaan kebebasan mantan narapidana kasus pencabulan anak di bawah umur dan kasus suap itu yang disambut layaknya pemenang Olimpiade.
“Juara Olimpiade? Saya paham kok ‘orang baik punya masa lalu dan orang jelek punya masa depan’ Tapi please lah engga usah euforia berlebihan,” tulis Gus Miftah dalam postingannya yang menampilkan gambar Saipul Jamil yang tengah melambaikan tangan di Lapas Cipinang, dengan sebuah kalung bunga di lehernya, Ahad (5/9).
Lebih lanjut dalam keterangannya, Gus Miftah menyarankan agar momen kebebasan ini dijadikan sebagai waktu untuk mengintropeksi diri dan bermuhasabah terhadap semua dosa dan kesalahan.
Ulama keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Bisari itu juga mengungkapkan kekhawatirannya atas sambutan berlebihan pasca bebas dari tahanan, meskipun menyandang sebagai mantan narapidana kasus yang tidak senonoh.
“Saya khawatir perilaku berlebihan keluar dari penjara, dengan kasus yang tidak senonoh, membuat kasusnya dianggap biasa dan akan terjadi pemakluman. Dan ini (euforia pascabebas) adalah sebuah kekalahan, kalah karena tidak punya rasa malu, kalah karena bangga dengan dosa,” tulis Gus Miftah yang dikutip dan sudah dikonfirmasi Republika.co.id dari akun Instagram pribadinya.
Dia juga mengingatkan bahwa mantan suami Virginia Anggraeni itu adalah pelaku bukan korban. Dalam keterangannya, Gus Miftah menyarankan agar Saipul bersikap sewajarnya dan segera bertaubat, memohon ampun kepada Allah SWT, dan bersyukur atas kesempatan yang telah diberikan-Nya.
“Ingat Anda pelaku bukan korban! Saran saya, bersikap biasa saja dan terus bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT, bersyukur masih dikasih kesempatan,” tulisnya.
Dia juga menegaskan bahwa komentarnya bukan karena dia ingin mencampuri urusan orang lain, namun sekedar untuk saling mengingatkan. “Kok miftah kepo dengan urusan orang lain? Bukan kepo broooo ini sudah menjadi domain publik, karena dengan sengaja dipublish,” tulisnya, menambahkan ayat terakhir surah Al Ashr, yang artinya:
“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.” (QS Al Ashr (103:3).
“Saya berdoa untuk anda semoga anda sadar dan Allah menerima tobat anda,” pungkas Gus Miftah dalam keterangannya.
Kritik atas sambutan kebebasan Saipul Jamil juga diwujudkan dalam petisi yang telah hampir mencapai 300 ribu tandatangan. Petisi yang ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia ini menyoroti sambutan luar biasa yang diterima narapidana kasus pelecehan anak di bawah umur itu ketika bebas dari tahanan. Bahkan sejak hari pertaman dibebaskan, Saipul langsung melakukan roadshow di program talkshow televisi swasta.
Sementara itu, keterangan dalam petisi yang dimuat di laman change.org menyebutkan bahwa korban pedofilia dari Saipul Jamil hingga saat masih berjuang mengatasi trauma yang dideritanya.
“Jangan biarkan mantan narapidana pencabulan anak usia dini (pedofilia) masih berlalu-lalang dengan bahagia di dunia hiburan, sementara korbannya masih harus terus merasakan trauma,” bunyi petisi itu.