Sabtu 04 Sep 2021 04:45 WIB

Menjadi Mualaf Bukan Berarti Meninggalkan Keluarga

Sebagai seorang mualaf, hal terberat adalah memberitahu keluarga mereka.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Menjadi Mualaf Bukan Berarti Meninggalkan Keluarga
Foto:

Kemungkinan besar tidak ada di antara kita yang akan menderita siksaan yang dialami oleh Mus'ab dan banyak sahabat Nabi Muhammad. Tetapi beberapa akan menghadapi penolakan yang sama. Dan itu dapat membantu mengetahui banyak yang telah melalui jauh lebih banyak daripada yang akan kita hadapi dan tetap teguh dalam iman mereka.

"Kita harus ingat pada akhirnya, setiap orang harus menjalani hidupnya sendiri. Tekanan keluarga harus dilihat sebagaimana para Nabi dan para sahabat melihatnya sebagai sebuah ujian," ujarnya.

Theresa menyarankan dekati keluarga dengan pengertian dan kesabaran. "Anda harus sangat jelas dalam memberitahu keluarga Anda bahwa keputusan masuk Islam sama sekali bukan penolakan terhadap mereka atau pendidikan Anda. Anda harus membantu keluarga melihat Anda adalah orang tua yang sama yang mereka kenal dan cintai," katanya.

Tetapi pada saat yang sama, Anda harus menegaskan kepada keluarga Anda tidak tertarik kembali menjadi non-Muslim. Bantulah keluarga untuk melihat Anda memiliki keyakinan dan tradisi baru dan beberapa praktik dan tradisi keluarga bertentangan dengan keyakinan Anda.

"Berbelas kasihlah kepada mereka saat keluarga Anda menyesuaikan diri. Tapi tegas dan jelas bahwa Anda adalah seorang Muslim dan itu tidak akan berubah," ujarnya.

https://aboutislam.net/reading-islam/living-islam/converts-balancing-between-religion-and-family/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement