REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Saudi Arabian Airlines mengumumkan maskapai nasional hanya akan mengizinkan penumpang yang telah menerima dua dosis vaksin virus corona untuk melakukan penerbangan domestik, Rabu (25/8). Keputusan ini mulai berlaku pada 1 September nanti.
Namun, akan ada pengecualian untuk kelompok yang tidak diwajibkan mengambil vaksin. Contohnya, anak-anak di bawah usia 12 tahun atau mereka yang dikecualikan atas dasar kesehatan oleh otoritas. Dilansir Saudi Gazette, Kamis (26/8), maskapai juga mendesak para penumpang mengambil semua tindakan pencegahan, protokol kesehatan, dan arahan baru terkait vaksinasi virus corona.
Saat ini, lebih dari 35 juta orang di Kerajaan harus menerima suntikan Covid-19, termasuk 1.577.843 orang lanjut usia. Sekitar 62,30 persen populasi telah menerima dosis pertama sementara 38,46 persen telah menerima kedua dosis. Pada tingkat ini, 70 persen populasi diperkirakan telah menerima kedua dosis pada 8 Oktober 2021.
Sejauh ini Arab Saudi telah melakukan 27.097.223 tes reaksi berantai polimerase (PCR) dengan 67.929 dilakukan dalam 24 jam terakhir. Pusat pengujian dan pusat perawatan yang didirikan di seluruh negeri telah menangani ratusan ribu orang sejak pandemi Covid-19.
Di antara mereka, pusat Taakad menyediakan tes Covid-19 bagi mereka yang tidak menunjukkan gejala, merasakan gejala ringan, atau telah melakukan kontak dengan individu yang terinfeksi. Klinik Tetamman menawarkan pengobatan dan saran bagi mereka yang memiliki gejala virus seperti demam, kehilangan rasa dan penciuman, dan kesulitan bernapas.
Dikutip Arab News, kementerian memperbarui seruannya pada publik untuk mendaftar vaksinasi ke aplikasi Sehhaty dan mematuhi instruksi. Pusat vaksinasi Covid-19 Jeddah telah mengintensifkan upaya mereka memberikan vaksin kepada siswa di berbagai tahap pendidikan yang ingin menyelesaikan dua dosis mereka sebelum kembali ke ruang kelas.
Universitas King Abdul Aziz telah mengalokasikan pusat vaksinasi di kantor pusatnya untuk staf, mahasiswa, dan keluarga mereka dengan menyediakan layanan melalui lebih dari 50 klinik. Klinik-klinik ini dikelola oleh sukarelawan dari staf dan mahasiswa universitas sesuai dengan standar kesehatan. Sebagai bagian dari persiapan kehadiran fisik, universitas juga meresmikan pusat vaksin Covid-19 di cabangnya di Rabigh dengan kapasitas 1.000 janji temu sehari.
https://www.arabnews.com/node/1917336/saudi-arabia