Kamis 26 Aug 2021 05:15 WIB

Harapan dan Ketakutan Pengungsi Afghanistan di Qatar 

Warga Afghanistan khawatir dan tidak percaya kepada Taliban.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Warga Afghanistan yang baru saja dievakuasi mengeringkan pakaian mereka di Pangkalan Udara AS Ramstein, Jerman, Selasa, 24 Agustus 2021.
Foto:

“Taliban memisahkan perempuan dari masyarakat. Kita tidak dapat memiliki masyarakat yang maju tanpa kontribusi perempuan,” kata Mariam dilansir dari Aljazirah, Senin (23/8).

"Salah satu postingan teman saya [Facebook] mengatakan kami [wanita] sudah meninggal. Semua hak kami hilang,”tambahnya.

Mariam khawatir semua pekerjaan yang telah dia lakukan di Afghanistan akan dibatalkan sekarang setelah Taliban berkuasa. Dia menegaskan apa yang kelompok itu katakan di depan umum berbeda dari apa yang mereka praktikkan di lapangan.

“Taliban telah berubah, tetapi mereka tidak lebih baik. Sebelumnya mereka membunuh orang-orang yang bekerja dengan pemerintah dan LSM. Sekarang mereka melakukan hal yang sama tetapi tidak menunjukkan kepada dunia,” ujarnya.

Menurutnya, ada laporan pencarian dari pintu ke pintu mencari orang-orang yang telah bekerja dengan pemerintah sebelumnya atau entitas asing.

Baca juga : Langkah Erick Rangkai Gerak Pesantren Berdayakan Ekonomi

Upaya evakuasi

Qatar telah mengambil peran penting dalam dua proses evakuasi keluar dari Afghanistan sejak Taliban menyerbu negara itu. Negara itu membantu saat kondisi bandara Kabul dibanjiri ribuan orang yang putus asa untuk melarikan diri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement