Ahad 22 Aug 2021 05:35 WIB

Febriola Lebih Suka Alquran dan Asmaul Husna Sebelum Mualaf

Elfrida Febriola terbiasa dengan pendidikan Islam sejak usia belia

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Elfrida Febriola terbiasa dengan pendidikan Islam sejak usia belia. Tampak Febri sedang menandatangani surat sertifikat mualaf di Mualaf Center Malang.
Foto:

Karena khawatir anak seumurnya masih labil dan hanya bermain-main saja. Namun melihat keseriusan Febri dalam menjalankan ibadah dan berpakaian yang Islami, orang tuanya setuju dengan pilihannya. 

Setelah mualaf, Febri kembali belajar mengaji. Dahulu baru sampai iqra dua, dan kembali melanjutkannya. Demikian juga dengan sholat, karena sejak kecil sudah bisa sholat dan hafal surat pendek, saat ini hanya tinggal melancarkan saja. 

Febri membeli buku panduan sholat agar sholatnya sesuai dengan syariat. Sejak menjadi mualaf, pelajaran agama pun berubah, Febri kemudian mempelajari agama Islam. 

"Guru agama sebelumnya tentu kecewa, tapi ini pilihan saya. Meski begitu, teman-teman dan guru agama Islam ikut senang dan mendukung saya,"ujar dia.  

Febri juga mendapat dukungan dari nenek dan keluarga ibu lainnya. Dia sempat bersitegang dengan saudara namun kini sudah menerima pilihan Febri.  

Febri juga sudah terbiasa untuk puasa Ramadhan. Dia bersyukur bisa menjalankan ibadah puasa secara penuh meski masih ada halangan karena fitrah wanita.  

Dia juga mengaku tidak terlalu berat menjalani ibadah puasa. Karena telah terbiasa. Febri pun lebih mudah ketika sahur dan berbuka karena tinggal di rumah kerabat yang muslim. 

Gadis ini juga sudah memakai jilbab setelah mualaf. Meski berbeda dengan keluarga inti, namun Febri masih sering berkunjung ke rumah orang tuanya. Selain itu kakak pertamanya juga sudah mualaf tahun lalu.  

Ketika menginap di rumah orang tua pun. Febri tetap bebas menjalankan sholat lima waktu dan mengaji.  

"Karena semasa SD, hanya bersyahadat tanpa surat, saya bersyahadat kembali 12 Mei 2021, di Mualaf Center Malang," tutur dia.  

Saat ini Febri, masih terus melancarkan bacaan Alquran terutama tajwid. Untuk mengaji, Febri saat ini baru sampai surat An Nisa.  

Karena sedang Covid-19, Febri juga tidak pernah menghadiri majelis taklim. Awal mualaf, Febri panggil guru mengaji, tetapi karena Covid-19 mulai berhenti. Dia lebih sering mengaji online dengan menonton video kajian youtube. 

"Saya sering menonton kajian ustaz Hannan Attaki, ada beberapa pelajaran hidup yang bisa saya ambil dari beliau,"ujar dia.  

Febri mengaku, dia orang yang pendendam. Misalnya jika ada teman yang menjahatinya, dia akan membalas dengan hal yang setimpal.  

Tetapi setelah mengaji dan memahami ajaran Islam, dia belajar bersabar. Meski ada yang memusuhinya, Febri kini memilih untuk diam dan tidak membalas mereka. Karena tidak ada manfaat yang didapatkan jika membalas mereka.  

 

Saat ini Febri berharap keluarga yang belum Muslim, dapat menerima Islam. Ibunya sempat tertarik untuk mempelajari Islam, namun hingga kini hidayah belum juga sampai kepadanya.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement