Selasa 03 Aug 2021 08:00 WIB

Saudi Aramco Bantah akan Menambang Bitcoin

Gas suar dapat digunakan untuk menghasilkan listrik untuk pertambangan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Petugas berjalan di depan kantor Saudi Aramco di Jeddah, Arab Saudi.
Foto:

Investing.com Brasil melaporkan kelebihan gas alam yang dihasilkan dalam produksi minyak akan digunakan untuk menggerakkan operasi penambangan Bitcoin.

"Kami sedang bernegosiasi dengan Aramco. Semua cairan hitam (minyak) yang keluar dari gurun adalah milik perusahaan ini. Semua gas suar yang tidak mereka gunakan, dan itu adalah informasi publik, saya dapat memberi tahu Anda, itu cukup 'menghidupkan' setengah jaringan Bitcoin hari ini, dan hanya perusahaan ini," kata kepala penambangan di Wise & Trust, dan mitra pengelola di MesaBTC, Ray Nasser, dalam saluran Bitconheiros lokal di Youtube.

Namun, penambangan Bitcoin dengan energi terbarukan kini mulai tumbuh. Juni lalu, Crusoe Energy yang berbasis di Colorado mulai menangkap energi dari gas suar dan lapangan kecil minyak untuk menggunakannya dalam menambang Bitcoin.

Perusahaan tersebut telah menjadi salah satu penambang BTC terbesar di Amerika Utara dan telah menarik investasi dari Coinbase Ventures dan si kembar Winklevoss. Monopoli energi Rusia, Gazprom, juga memprakarsai rencana tahun lalu untuk mengalokasikan produk sampingan dari ekstraksi minyak dan gas ke penambangan BTC.

Menurut data dari Universitas Cambridge, hampir 17 persen dari semua penambangan BTC sekarang dilakukan di Amerika Utara, dan setidaknya 50 persen di antaranya menggunakan energi terbarukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement