REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Studi tentang efektivitas vaksin Sinopharm Covid-19 pada anak usia tiga hingga 17 tahun di Uni Emirat Arab (UEA) dimulai dengan jumlah relawan 900 anak. Studi tersebut meneliti kinerja vaksin Sinopharm dalam mengurangi tingkat infeksi dan keparahan gejala di antara anak-anak.
Setelah selesai, hasil awal studi akan membantu proses perencanaan sekolah tatap muka yang aman. Penelitian dilakukan dengan persetujuan orang tua di bawah pengawasan Kementerian Kesehatan dan Pencegahan (MoHAP). Semua relawan diawasi secara ketat dan mendapat perawatan pada setiap prosesnya.
Anak-anak dari keluarga kerajaan Abu Dhabi termasuk di antara relawan yang mengambil bagian dalam penelitian ini. Studi kekebalan menerapkan semua prosedur kesehatan yang berlaku sesuai dengan standar dan praktik internasional.
Peneliti Utama untuk Uji Coba Fase III Vaksin Covid-19 dan Kepala Petugas Medis di Sheikh Khalifa Medical City Nawal al-Kaabi mengatakan pendaftaran relawan berhasil dilakukan dengan baik. Ia mendapatkan jumlah anak yang diinginkan dalam waktu singkat.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang berinisiatif mendaftar dan berpartisipasi dalam studi ini guna mendukung upaya negara memerangi pandemi Covid-19. Ini mencerminkan kepercayaan publik terhadap rencana pemulihan jangka panjang UEA,” kata Nawal al-Kaabi, dilansir Khaleej Times, Senin (2/8).
UEA adalah negara pertama di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang melakukan studi tentang efektivitas vaksin untuk kelompok usia ini. Negara produsen vaksin lainnya, seperti China, Amerika Serikat, Inggris, dan India juga telah melakukan uji klinis serupa selama beberapa bulan terakhir.