Rabu 28 Jul 2021 17:49 WIB

Menengok Kurikulum TK ABA ‘Aisyiyah di Awal 1950-an

TK ABA telah memberikan berbagai kontribusi dalam pendidikan anak-anak di Indonesia.

Perpisahan murid TK ABA Aisyiyah Kauman, Yogyakarta pada tahun 1958.
Foto:

Pelajaran kelima adalah “Berhitung dan menulis”. Untuk memudahkan anak belajar, guru TK ABA diinstruksikan untuk menggunakan contoh dari dunia nyata, seperti lidi, dadu atau kelereng. Mengingat bahwa anak-anak ini usianya masih sangat dini, pelajaran berhitung diharapkan tidak terlalu berat, dan maksimal hanya sampai angka 10.

Namun kepada mereka juga mesti diperkenalkan empat konsep dasar dalam berhitung, yakni tambah, kurang, kali dan bagi. Adapun untuk pelajaran menulis, anak diajarkan untuk mengenal alat tulis dan mengetahui cara menulis yang benar.

Adapun pelajaran terakhir, yang juga sama krusialnya, ialah pelajaran agama. Ada tiga elemen dalam pelajaran keenam ini. Pertama, mengenalkan anak pada Tuhan melalui cerita, lagu dan doa.

Tujuannya, muncul kecintaan pada Tuhan dalam diri anak. Kedua, fikih. Fikih yang diajarkan masih dalam taraf sederhana, seperti tentang tata cara berwudhu sebelum shalat.

Ketiga, mengajarkan kepada anak-anak berbagai perilaku manusia yang dibenci oleh Tuhan, di antaranya berbohong, melawan orang tua, marah dan malas. Mengingat anak senang mendengar cerita, maka pengenalan sifat-sifat buruk tersebut sebaiknya dilakukan dengan kisah dan contoh.

Di luar keenam pelajaran di atas, kurikulum TK ABA tahun 1951 juga menekankan satu aspek lainnya. Aspek ini berada di luar sekolah namun penting bagi perkembangan anak: para guru TK ABA diharapkan memiliki relasi yang baik dengan orang tua anak sehingga perkembangan anak sama-sama dimonitor oleh guru dan orang tua.

Ini diwujudkan dalam bentuk pertemuan antara guru TK ABA dan orang tua murid TK ABA. Dalam pertemuan itu guru dapat berbincang-bincang dengan orang tua siswa. Kesempatan itu juga dapat dipakai untuk menunjukkan kepada orang tua anak berbagai keterampilan yang telah diperoleh anak selama berada di di TK ABA.

Sumber: Majalah SM Edisi 21 Tahun 2019

 

Link artikel asli

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement