Senin 26 Jul 2021 12:40 WIB

Mimpi Besar Perempuan Afghanistan Bersepeda dengan Bebas

Di Afghanistan, perempuan bersepeda dianggap tidak bermoral dan bisa diserang.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Mimpi Besar Perempuan Afghanistan Bersepeda dengan Bebas. Ilustrasi
Foto:

Lambatnya pertumbuhan olahraga sepeda perempuan di Afghanistan, selain karena permasalahan tabu dan dilarang, juga karena adanya korupsi. Para pendukung yang awalnya membolehkan bersepeda perempuan justru menghancurkan mimpi para atlet gelombang pertama. 

Pada 2016 Federasi Bersepeda Afghanistan runtuh setelah kepala tim putra Abdul Sediq Seddiqi ditemukan mengambil sepeda dan perlengkapan balap yang diberikan oleh badan amal yang berbasis di Colorado, Mountain2Mountain. Federasi sempat tidak aktif selama dua tahun sebelum mulai membangun kembali, membuat keuntungan besar di tingkat institusional dan dasar dalam beberapa tahun terakhir.

Saat ini, anak-anak remaja perempuan di Afghanistan mulai mengendarai sepeda ke sekolah sebagai bentuk protes sederhana. Sejumlah perempuan sekarang memegang peran kepemimpinan dalam federasi, yang mengawasi tujuh tim provinsi yang bersaing dalam jumlah yang terus meningkat untuk laki-laki dan perempuan, dalam bersepeda jalan raya, bersepeda gunung dan BMX.

Kota-kota besar Afghanistan telah mulai merangkul bersepeda sebagai bagian penting dari lanskap perkotaan. Jalur sepeda mulai bermunculan di Kabul dan Kandahar, dengan jalur baru di Herat, Jalalabad, Khost, dan Mazar-e-Sharif tertunda karena situasi keamanan

Presiden Federasi Bersepeda Afghanistan Fazli Ahmad Fazli mengatakan telah merencanakan tiga balapan sepeda akhir tahun ini untuk meningkatkan partisipasi perempuan. Ia mengakui dengan sangat sadar Taliban dapat membahayakan visi itu. 

"Situasinya semakin buruk, dan kami semua prihatin. Saya akan bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan balapan kami terus berlanjut. Saya juga akan melihat ke negara-negara Muslim lainnya di mana perempuan telah membuat keuntungan besar dalam kompetisi olahraga dalam beberapa tahun terakhir. Saya berharap bahkan dengan Taliban berkuasa, perempuan tidak akan dicegah bersepeda," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement