Senin 26 Jul 2021 12:40 WIB

Mimpi Besar Perempuan Afghanistan Bersepeda dengan Bebas

Di Afghanistan, perempuan bersepeda dianggap tidak bermoral dan bisa diserang.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Mimpi Besar Perempuan Afghanistan Bersepeda dengan Bebas. Ilustrasi
Foto:

Meskipun di sebagian besar negara saat ini, bahkan di Arab Saudi, perempuan diizinkan bersepeda. Sayangnya di Afghanistan, bersepeda bagi perempuan masih dipandang tidak islami dan tidak bermoral, perempuan diancam, diserang dan ditembak hanya karena mengendarai sepeda.

Yaldoz Hashemi adalah salah satu perempuan yang berkompetisi di Bamiyan. Ia masih sering diganggu dan mengingat insiden di mana seseorang mencoba memukulnya saat dia bersepeda. Dia berharap visibilitas yang lebih besar akan membantu mengubah pola pikir dan mengarah pada penerimaan yang lebih luas, meskipun sampai hari ini, kenyataan berada di tim nasional telah membahayakan hidupnya. 

“Saya tidak bisa pergi ke kampung halaman saya di Almar (provinsi barat daya Faryab, saat ini di bawah kendali Taliban) karena Taliban akan membunuh saya,” katanya.

Sebagai seorang gadis muda, Hashemi bermimpi menjadi seorang pengendara sepeda, tetapi dia baru menekuni olahraga ini pada 2018 saat usia 21 tahun. Hashemi telah mencapai kesuksesan dengan memenangkan Piala Gawhar Shad di Kabul pada Maret, dan kini memiliki mimpi yang lebih besar.

“Mimpi saya adalah mewakili Afghanistan di turnamen besar di luar negeri seperti Tour de France putri dan Giro d'Italia Femminile. Untuk memenangkan perlombaan itu, untuk negara saya dan membuat semua orang di Afghanistan bangga,” kata Hashemi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement