Jumat 23 Jul 2021 02:57 WIB

Tren Meningkatnya Religiositas Diharapkan Terus Hidup

Kunci untuk mempertahankan religiositas adalah dengan terus mengingat mati.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Berdoa (Ilustrasi)
Foto:

Melalui survei secara virtual yang melibatkan 1.550 responden yang merupakan pasien Covid-19, penyintas, dan masyarakat di 34 provinsi, Kemenag menemukan bahwa mayoritas responden, mencapai 81 persen, merasa semakin relijius (taat beragama) sejak mereka mengalami/menjalani pandemi Covid-19. 

Survei yang dilakukan pada 8-17 Maret 2021 ini menggunakan Metode Accidental sampling (non-probabilitas), temuan hanya berlaku bagi responden. Selanjutnya dilakukan pengumpulan informasi kualitatif, dengan mewawancara per telepon 20 informan terpilih. Secara rinci, meminjam teori dan instrumen FICA Spiritual History Tool yang dikembangkan Puchalski (1996), sejumlah temuan atas pertanyaan dalam survei ini adalah sebagai berikut:

- Kebanyakan responden sangat setuju dan setuju (55,1 persen), merasa Covid memengaruhi keyakinan/praktik keberagamaan.

- Sebanyak 61.6 persen responden merasa bahwa pandemi Covid yang berlangsung lama mendorong mereka menemukan makna hidup.

- Mayoritas responden (81 persen) merasa semakin relijius (taat beragama) sejak mengalami/menjalani pandemi Covid-19.

- Mayoritas responden (97 persen) merasa keyakinan/keberagamaan mereka membantu (secara psikologis) mereka menghadapi Covid dan dampaknya.

- Sebanyak 86,7 persen responden berupaya terhubung dengan (mencari support dari) pemuka agama dan komunitas agama mereka.

- Selama menjalani pandemi, mayoritas responden (89,4 persen) merasa mendapat dukungan mental-spiritual (ada support system) dari pemuka agama dan komunitas agamanya. 

- Saat isolasi/menyendiri, ragam aktivitas dilakukan. Sebanyak 56,3 persen mendengar/membaca kitab suci, 47,2 persen mendengar ceramah, dan 42,8 persen dzikir/meditasi. Sedikit sekali yang konsultasi-psikologis khusus. Hanya 22,1 persen responden yang mengaku pernah mendapat konseling psikologis-keagamaan, selama menjalani pandemi ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement