Oleh : Dr Ahmad Kusyairi Suhail, Sekjen Ikadi, Dosen FDI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Pimpinan Pesantren Yapidh Bekasi
REPUBLIKA.CO.ID, — Hari ini, 9 Dzulhijjah 1442 Hijriyah adalah Hari Arafah, hari yang sangat mulia. Di hari inilah dilaksanakan ritual wukuf di Arafah, yang merupakan rukun haji yang terpenting. Hingga Nabi Muhammad SAW bersabda:
الحج عرفة Al Hajju 'Arafah, “Haji itu Arafah.”
Begitu pentingnya wukuf di Arafah, jamaah haji yang sakit parah sekalipun tetap harus melaksanakan wukuf di Arafah, tidak boleh tidak, demi keabsahan ibadah hajinya.
Hari Arafah adalah hari yang istimewa dan memilki banyak kemuliaan yang luar biasa. Di antaranya;
1. Hari Arafah adalah hari terkabulnya doa dan doa di Hari Arafah adalah doa terbaik. Sahabat Abdullah bin Amr RA meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, bersada:
*خَيْرُ الدُّعاءِ دُعاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir.” (HR At Tirmidzi, no 3585)
2. Hari Arafah adalah hari pembebasan dari api neraka. Ummul Mukminin, Aisyah RA RA berkata, “ Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
*مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ*
“Tidak ada hari yang Allah lebih banyak membebaskan seseorang dari neraka melebihi hari Arafah. Sesungguhnya Allah akan mendekati mereka lalu akan menampakkan (membanggakan) keutamaan mereka pada para malaikat, kemudian Allah berfirman, Apa yang mereka inginkan?” (HR Muslim no 1348).
3. Hari Arafah adalah hari yang dibanggakan Allah ketika melihat para hamba-Nya bersungguh-sungguh beribadah dan bertaubat.
Di dalam riwayat lain, Allah sangat bangga dengan hamba-hamba-Nya yang melaksanakan wukuf di Arafah.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِى مَلاَئِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِى أَتَوْنِى شُعْثاً غُبْراً “Sesungguhnya Allah berbangga di hadapan para malaikat-Nya pada sore Arafah, dengan orang-orang (yang wukuf) di Arafah, dan berfirman, “Lihatlah keadaan hambaku, mereka mendatangiku dalam keadaan kusut dan berdebu.” (HR Ahmad, II/224. Menurut Syekh Al Arnauth, sanadnya La ba'sa bihi, masuk dalam katagori hadits yang masih bisa diterima).
4. Hari Arafah adalah pengampunan dosa. Dari Qatadah Al Anshari RA, dia berkata:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ Nabi SAW ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab: “Menghapuskan dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang.” (HR Muslim, no 1162).
Bayangkan puasa di hari Arafah yang hanya 1 hari (bahkan hanya sekitar 14 jam untuk kita di Indonesia) dapat mengampuni dosa 730 hari. Allahu Akbar!