Ahad 18 Jul 2021 15:05 WIB

Jelang Idul Adha, BMH Gelar Event Virtual Pemotongan Kurban

Dalam penyembelihan,  hal pertama yang harus diperhatikan ialah adab.

Laznas BMH menggelar event virtual pelatihan pemotongan hewan  kurban.
Foto: Dok BMH
Laznas BMH menggelar event virtual pelatihan pemotongan hewan kurban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna memberikan layanan dakwah dan edukasi, terutama kepada kaum Muslimin, terkhusus generasi milenial yang menjadi panitia kurban, BMH menghadirkan virtual event pelatihan pemotongan hewan kurban sesuai dengan syariah, Ahad (18/7). Hal itu dilakukan  melalui tiga media sosial, yakni Youtub BMH TV, Fanspage Baitul Maal Hidayatullah dan Instagram @official.bmh.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, ulama muda Pesantrenn Hidayatullah Depok, Ustadz Rasfiuddin  SSy  MRK.

Jebolan  magister syariah IIUM Malaysia ini menjelaskan bahwa dalam penyembelihan hal pertama yang harus diperhatikan ialah adab.

"Islam memberikan aturan dalam hal menyembelih. Ada orang menyembelih semaunya dia. Padahal (Islam) itu ada aturannya,  ada tatacaranya. Mulai dari pisau. Pisau yang dipakai itu bukan sembarang pisau. Usahakn pisau yang memang benar-benar disiapkan, sehingga hewan mudah kala disembelih," ulasnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Rasulullah SAW memberikan panduang mengenai hal ini. "Barangsiapa yang ingin membunuh (dalam bentuk qishas) harus benar-benar baik dalam pelaksanaannya. Dan, juga ketika ingin menyembelih hewan, maka harus berbuat baik dalam menyembelih hewan itu," imbuh Ustadz Rasfi menjelaskan keterangan dari Nabi SAW.

Selain itu,  juga dalam penyembelihan hewan hendaknya dijauhkan dari hewan yang masih hidup dan menunggu giliran untuk disembelih.

"Bahkan lebih dari itu, kala hendak menggiring hewan kurban ke tempat penyembelihan, hendaknya dengan tidak disertai kekerasan. Pernah Umar bin Khathab marah kepada seorang yang menggiring hewan kurban ke tempat  penyembelihan dengan cara dicambuk. Itu tidak boleh," tegas Ustadz Rasfi.

Menurutnya, apabila adab ini dimengerti dan dijalankan, hewan kurban akan tenang. 

"Nah, kalau tidak diterapkan, inilah kenapa hewan itu ada yang lompat. Karena kala diambil tidak diambil dengan kelembutan, tapi malah diambil paksa. Kalau jenis sapi atau kerbau, diambil paksa malah akan ngamuk," urainya.

Virtual event ini juga menghadirkan praktik penyembelihan hewan kurban sesuai syariah yang langsung dicontohkan oleh Ustadz Rasfiuddin.

"Dalam menyembelih, usahakan hewan tenang, posisikan senyaman mungkin. Kemudian lokasi yang ditempatkan pisau pada lehernya tepat dua jari di bagian leher, sehingga langsung bisa memutus dua saluran sekaligus, yakni saluran nafas dan pencernaan, sehingga hewan qurban bisa mati dengan segera. 

Kemudian, apabila telah disembelih, tunggu sampai hewan benar-benar mati, barulah kemudian dilanjutkan proses selanjutnya," paparnya.

Seorang netizen sangat antusias dengan gelaran virtual event ini. Di akun Instagram BMH, ia  langsung bertanya.

"Kak, nanti kambing yang kita amanahkan di BMH akan dapat dokumentasi seperti ini kan? Saya sudah  kurban Kak (ke BMH) melalui market place," katanya.

Hal itu menunjukkan bahwa edukasi dan dakwah dalam hal yang sebenarnya sudah umum ini tetap dibutuhkan oleh masyarakat. Mereka yang tidak tahu akan menjadi sangat senang dengan ibadah kurban. Mereka yang menjadi panitia akan lebih punya persiapan,  bukan saja sisi teknis, tetapi juga aturan dalam syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement