Ahad 11 Jul 2021 07:56 WIB

Mengenang KH Zainuddin Djazuli, Pendobrak Kekolotan Salaf

Gus Din menyederhanakan bahasa kitab kuning.

Mengenang KH Zainuddin Djazuli, Pendobrak Kekolotan Salaf. KH Zainuddin Djazuli
Foto:

Ia merasa senang manakala tenaga dan pikirannya bisa digunakan untuk mengabdikan diri di kediaman Gus Faruq, putra Kiai Din, selama dua tahun terakhir tinggal di Ploso pada rentang 1992-1994 . "Malamnya lepas dari Gus Faruq, saya masih bisa bantu menata basikal (sepeda pancal) murid-murid sekolah lailiyah (sekolah diniyah malam) di Ploso," tuturnya. 

Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler Kedutaan Besar RI di Dili, Timor Leste Sururi Ali Ansori memiliki kesan tersendiri kepada Kiai Din. "Meskipun kedudukannya sebagai pengasuh, beliau telaten mengajari santri-santrinya cara memaknai kitab," ujar diplomat yang merasakan diajari secara langsung oleh Kiai Din sejak awal menimba ilmu agama di Ploso pada 1989 itu.

Umumnya, pengasuh pondok pesantren memberikan pengajian sorogan atau sema'an kepada para santri secara massal, sedangkan guru atau ustadz pola pengajarannya lebih bersifat teknis. "Tapi Kiai Din ini tidak begitu. Dikumpulkannya santrinya setelah jamaah Isya di aula Al Falah II untuk diajari cara memaknai kitab. Waktu itu yang dipakai adalah Mabadi'ul Fiqhiyah (fikih dasar)," kata Sunan yang pernah berdinas di KBRI Sana'a, Yaman, dan KBRI Nairobi, Kenya, itu.

Rozin dan Sunani serta tentu saja ribuan alumni santri Ploso lainnya terkejut dengan kepergian sang maha guru itu. Meskipun tidak setenar adiknya K.H. Khamim Thohari alias Gus Miek yang meninggal pada 5 Juni 1993 setelah bertahun-tahun malang-melintang berdakwah di "pojok-pojok fitnah" dunia malam, Gus Din tetaplah sosok yang visioner dalam mengembangkan lembaga pendidikan pondok pesantren salaf.

"Jadi, kiai itu juga harus memiliki pemikiran yang terbuka dan selalu mengikuti perkembangan zaman," kata Gus Din kepada Antara yang menemuinya di kediamannya yang asri di pinggir Jalan Raya Desa Ploso pada 2007.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement