REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Departemen Agama Islam Wilayah Federal (Jawi) Malaysia mengeluarkan keputusan terbaru berkaitan dengan jumlah jamaah yang diizinkan melaksanakan sholat maktubah, sholat jumat dan juga sholat Idul Adha. Keputusan baru ini berlaku untuk semua masjid dan surau yang ada di Kuala Lumpur, Putrajaya dan Lanuan yang resmi efektif diterapkan pada Jumat (9/7).
Direktur Jawi Datuk Mohd Ajib Ismail menjelaskan untuk daerah terdampak penerapan perintah pengendalian gerakan di bawah Rencana Pemulihan Nasional maka jumlah jamaah yang dibolehkan melaksanakan sholat Jumat dan sholat Idul Adha di masjid-masjid wilayah federal maksim 300 orang. Sedang untuk sholat maktubah maksimal 100 orang.
Sementara itu untuk masjid pusat di delapan zona wilayah federal hanya maksimal 100 jamaah untuk sholat Jumat dan Idul Adha. Sementara maksimal 50 jamaah untuk sholat maktubah.
“Untuk Masjid Kariah dan surau Jumat, jamaah untuk sholat Jumat dan Idul Adha dibatasi hanya 50 orang, sedangkan untuk sholat wajib hanya 30 orang yang diperbolehkan,” kata Ismail seperti dilansir malaymail.
Sementara jamaah Jumat, Idul Fitri, dan sholat maktubah diperbolehkan dengan jumlah 12 jamaah di Surau Jumat Proyek Perumahan Rakyat (PPR) dan Perumahan Umum Balai Kota Kuala Lumpur (DBKL).
Untuk masjid-masjid dan surau-surau di wilayah-wilayah yang ditempatkan di bawah perintah peningkatan pengendalian pergerakan, hanya tiga jamaah yang diperbolehkan untuk sholat wajib, sedangkan sholat Jumat diganti dengan sholat zuhur.