Hal senada juga disampaikan oleh KH Bahauddin Nur salim atau Gus Baha yang menegaskan, umat Islam tidak boleh kehilangan harapan pada belas kasih Allah SWT. Sebab menurutnya, adanya harapan akan masalah yang terjadi merupakan sebaik-baiknya ibadah, sehingga seseorang terhindar dari keputusasaan.
"Agama sendiri diperuntukkan untuk orang yang selalu punya harapan," kata Gus Baha.
Ia mengatakan, sebenarnya dunia itu sendiri diciptakan dalam keadaan berpotensi untuk hancur. Menurutnya keberadaan meteor di atas bumi dan magma di bawah tanah dapat kapanpun menghancurkan bumi.
"Kita ini memang potensinya rusak. Bumi yang kita tempati ini berpotensi untuk tidak layak. Sehingga untuk menjadi layak, potensinya hanya dengan rahmat Allah. Di atas kita ada benda langit yang berpotensi jatuh, di bawah bumi ada magma dan miyak yang siap keluar dan berpotensi longsor," kata Gus Baha.
Sehingga menurutnya keadaan yang menimpa kita tidak lebih buruk dari potensi kerusakan yang lebih mungkin terjadi pada umat manusia.
"Apa yang kita hadapi sekarang itu ringan sekali dari potensi kerusakan yang bisa kita alami sebenarnya. Di sinilah kita pentingnya menjaga roja atau harapan kepada rahmat Allah SWT. Saya menyampaikan ini supaya orang menjaga syukur di tengah pandemi, di tangah problem ekonomi dan problem sosial. Karena afdolul ibadah adalah berharap ada solusi dan jalan keluar," kata Gus Baha.