REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Masjid Hagia Sophia di Amsterdam, Belanda dirusak, Ahad (4/7). Polisi masih mencari pelaku.
National Vision Federation dalam sebuah pernyataan mengatakan jendela masjid dipecahkan dengan botol bir. Dilansir di Anadolu Agency, Selasa (6/7), lembaga tersebut menyoroti peningkatan insiden ujaran kebencian dan serangan rasialis di negara itu. Mereka juga menjelaskan masjid telah diserang untuk kedua kalinya sejak akhir tahun lalu.
Pada Desember 2020, seorang penyerang bertopeng melemparkan batu ke jendela masjid tak lama setelah pelaksanaan sholat Isya. Namun, pelaku berhasil melarikan diri di tengah kegelapan.
Lembaga itu juga meminta pasukan keamanan dan pemerintah menentang serangan rasialis semacam itu. Tindakan diskriminasi disebut perlu diberantas dan sangat penting untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
“Kami berharap pasukan keamanan dan politikus mengambil tindakan pencegahan terhadap serangan semacam itu,” kata Ketua Dewan Yayasan Masjid Hagia Sophia, Gazi Cirik.
Dia menyebut mereka telah memberikan rekaman video peristiwa serangan itu kepada polisi. Clirk meminta agar kasus ini segera diungkap dan mengatakan mereka akan merasa aman sebagai komunitas setelah penyerang tertangkap.
Sebelumnya, Masjid Ulu di Provinsi Utrecht Belanda juga mengumumkan masjid tersebut mengalami serangan islamofobia pada Desember lalu. Selain hinaan kepada Muslim yang tertulis di pintu masuk dan dinding masjid, sebuah salib juga digambarkan oleh pelaku.