Marpuji merinci, bangunan Edutorium UMS seluas 39.500 meter persegi terdiri dari empat lantai. Gedung memiliki kapasitas hall utama dan dua lapis tribun sejumlah 6.000 orang dan dapat diperluas ke samping hingga mencapai total 8.000 orang.
Tersedia mushala berkapasitas 800 orang di lantai 3. Kemudian terdapat 10 ruang seminar di lantai 2 masing-masing berkapasitas 40-75 orang dan bila diperlukan dua ruang bisa digabungkan.
"Ada area pameran seluas 15 ribu meter persegi dan ke depan ada area yang diproyeksikan sebagai museum peradaban Islam Asia Tenggara," imbuhnya.
Di samping itu, Edutorium UMS memiliki suplai listrik premium kapasitas 1,7 juta watt. Sebagian kecil disuplai oleh listrik dari tenaga surya sebagai wujud perhatian UMS terhadap pemanfaatan energi terbarukan. Di area luar gedun terdapat danau retensi sebagai antisipasi banjir dan taman seluas 1 hektare diperuntukkannbagi warga Solo Raya.
"Gedung ini dibangun dan dirancang sebagai tempat Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang sedianya digelar Juni 2020. Tetapi karena pandemi Covid-18 sejak 2020 sampai sekarang, insya Allah Muktamar akan dilaksanakan pertengahan tahun 2022," pungkas Marpuji.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
