Selama hampir setengah milenium, karya-karya abad ke-13 hingga ke-16 menjadi buku-buku rujukan generasi baru mahasiswa Eropa untuk displin ilmu terkait. Di antara buku-buku itu:
Aristoteles de Amina (dengan pengantar Ibnu Rusdi atau Averoes)
Al Qanun (buku kedokteran) karya Ibnu Sina
Liber ad Almansorem (Buku Mansur) karya Ar-Razi.
Sejak itulah, Eropa mulai menikmati hasil kerja ilmian dan profesionalnya melalui karya penerjemahaan peradaban Islam yang tersedia dan tersebar melalui teknologi percetakan. Eropa menikmati masa renesains, sementara dunia Islam terpecah belah dan alami kemunduran hingga hari ini.
(Sumber: Sains Islam yang Mengaggukan, Howard R Turner).