REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Twitter India blokir 50 cuitan di Twitter terkait dugaan penyerangan terhadap seorang pria Muslim lanjut usia di Loni, Ghaziabad. Sesuai informasi pada database Lumen, Twitter menerima permintaan hukum dari pemerintah India pada 17 Juni untuk menindak 50 cuitan.
Menurut petinggi Twitter, akses ke tweet yang berkaitan dengan video yang menunjukkan dugaan penyerangan terhadap Abdul Samad Saifi dan jenggotnya dipotong, telah dicegah.
Dalam siaran langsung Facebook, Saifi menuduh bahwa terdakwa telah menawarinya tumpangan mobil, membawanya ke tempat terpencil dan memukulinya, memaksanya untuk meneriakkan 'Jai Shri Ram'. Namun, polisi mengatakan, terdakwa memukulinya karena dia telah menjual 'tabeez' (jimat).
Setelah mengklik URL yang diblokir yang terdaftar di database Lumen, muncul sebuah pesan ditampilkan, dengan tulisan yakni "cuitan telah ditahan di India sebagai tanggapan atas tuntutan hukum". Tweet ini berisi konten yang terkait dengan klip video tersebut.