Selasa 22 Jun 2021 07:59 WIB

Mualaf Anita Nayyar Pernah Sholat di Tempat Parkir

Butuh waktu satu setengah tahun bagi Anita sebelum menjadi Muslim

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Mualaf (ilustrasi)
Foto:

Butuh waktu satu setengah tahun bagi Anita sebelum sampai pada titik untuk masuk Islam. "Dan saya menjadi seorang Muslim pada tahun 2000, berusia 18 tahun. Ibu saya kecewa dan ayah saya diam-diam menerima. Anggota keluarga saya yang lain merasa dikhianati," ungkapnya.

Anita dulu memakai syal di kepalanya yang bisa berarti banyak hal. Ini bisa menjadi penanda iman seseorang, yang berguna ketika Anda tidak ingin diceramahi atau diajak minum alkohol. Hal ini juga dapat menarik perhatian negatif dari orang-orang yang menstereotipkan perempuan Muslim yang terlihat sebagai tertindas atau teroris.

"Namun hal ini juga bisa mendapatkan reaksi positif dari masyarakat muslim. Tetapi orang-orang mengharapkan perilaku tertentu dari seorang wanita berjilbab, dan saya mulai bertanya-tanya apakah saya melakukannya untuk Tuhan atau untuk memenuhi peran wanita saleh," ucapnya.

Pada akhirnya, Anita mengenakan jilbab sebagai wujud kedekatan hubungan dirinya dengan Allah SWT. Meski begitu, dia mengakui, salah satu tantangan terbesar yang ia hadapi adalah larangan perempuan ke masjid. Dia merasa sedih ketika ia pergi ke suatu tempat untuk beribadah kepada Allah SWT tetapi kemudian diusur karena larangan ke masjid bagi perempuan. 

"Dulu, saya pernah sholat di tempat parkir, koridor kantor saya, dan di warung ayam goreng. Ironisnya, ketika tempat kerja saya bersikap diskriminatif dengan melarang saya shalat, beberapa masjid tidak," jelasnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement