Usai acara, para kiai berkumpul di Ponpes Al Mizan mendiskusikan banyak hal terutama soal pentingnya kembali untuk melakukan gerakan Islam transformatif di tengah gempuran kelompok-kelompok orang yang mempertontonkan kedangkalan berpikir soal Islam dan juga menipisnya rasa nasionalisme.
Dalam diskusi para kiai di Ponpes Al Mizan itu, cendikiawan muslim, KH. Husein Muhammad mengatakan, para kiai harus terbuka melihat perubahan zaman. Jangan sampai justru lantaran nyaman dibuai dengan keadaan dan tradisi membuat masyarakat pesantren menjadi komunitas primitif. Ia justru mengajak pesantren menjadi pelopor transformasi.
"Pesantren dan para kiai dalam awal sejarahnya adalah lembaga dan tokoh yang hadir untuk melakukan transformasi kultural melalui tradisi. Indonesia menjadi bangsa muslim terbesar di dunia, tak bisa dilepaskan peran transformatif pesantren dan para kiyai. Saya tidak tahu secara pasti apakah masih seperti itu sekarang dan yang akan datang?" kata KH Husein Muhammad menegaskan.