Jumat 18 Jun 2021 02:33 WIB

Pengembang Aplikasi Muslim: Data Pelanggan adalah Amanah

Pengembng aplikasi berupaya melindungi data anggota komunitas Muslim.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Aplikasi Ponsel
Foto:

"Jadi ketika orang mengetahui bahwa data mereka dari Muslim Pro sedang disedot oleh pihak ketiga yang bahkan tidak mereka ketahui keberadaannya, misalnya, banyak orang melihat pelanggaran privasi yang jelas. Dan banyak orang berkata, 'Oh, saya mengharapkan ini'," lanjutnya.

Berita tersebut mengejutkan komunitas Muslim di seluruh dunia. "Ini liar dan tidak dapat diterima," reaksi imam Texas, Sheikh Omar Suleiman. 

"Tidak ada aplikasi Muslim yang boleh menjual data, terutama tidak seperti ini," lanjutnya.

Dewan Kepemimpinan Islam New York memperingatkan anggota dari 90 organisasinya untuk menghapus aplikasi tersebut. Mereka marah atas pengkhianatan aplikasi terhadap Muslim, dan menyarankan untuk menemukan cara alternatif untuk menemukan waktu shalat, mulai dari mencetak jadwal hingga menggunakan jam alarm jadul.

"Kami sebagai Muslim baru saja merasakan konsekuensi pelanggaran privasi lebih cepat daripada orang lain,” kata Abdul-Rahman Abbas.

Dia ikut mendirikan aplikasi shalat yang berfokus pada privasi bernama Pilar untuk mengisi celah bagi Muslim, seperti dia yang telah menghapus Muslim Pro.

"Akibatnya, kita semua menjadi sangat paranoid. Dan memang demikian, jujur dengan Anda," lanjut dia.

 

 

  

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement