REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Ecobrick merupakan bata ramah lingkungan yang terbuat dari botol bekas yang diisi sampah plastik yang dipadatkan. Selain dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk handycraft, botol-botol ecobrick juga berperan penting dalam mengurangi sampah terutama sampah platik dan bahan lainnya yang sulit terurai.
Pada hari ini, Senin (14/6) kader Bengkel Ecobrick Kampung Baru 3 Panjang Utara yang merupakan Binaan Rumah Zakat bersama PT Pertamina (Persero) Integrated Terminal Panjang kembali melaksanakan produksi bata ecorick. Kegiatan produksi diawali dengan menghitung jumlah ecobrick yang telah terkumpul selama satu pekan, yang nantinya akan di olah menjadi berbagai bentuk.
Jumlah botol ecobrick yang telah terkumpul sebanyak 140 botol ukuran 600 ml serta 12 botol ukuran 1,5 liter dengan total sampah plastik yang mampu diatasi sebanyak 62,4 Kg. Botol Ecobrick yang telah terkumpul selanjutnya disusun dan diolah menjadi rak sepatu. Menurut ibu Nur (32th) selaku Bendahara kelompok ecobrick. "Alhamdulillah program ini sudah berjalan kembali semoga dengan berlanjutnya program ini kota Bandar Lampung khususnya daerah Panjang Utara mampu mengatasi sampah plastik yang menjadi permasalahan utama di kota Bandar Lampung,"katanya.