Ahad 13 Jun 2021 20:42 WIB

Mengapa Jujur dan Kewarasan Penting untuk Media Sosial?

Islam memandang pentingnya beretika dalam media sosial

Islam memandang pentingnya beretika dalam media sosial. Sebarkan kebaikan lewat media sosial. Ilustrasi
Foto:

Oleh : KH Abdul Muiz Ali, Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat dan Pengurus Lembaga Dakwah PBNU, dan Duta Pancasila BPIP RI

Dalam konteks bermuamalah di media sosial, berikut ini cara yang efektif untuk terhindar dari perangkap berita bohong (hoaks):  

1. Selektif menerima berita

Alquran mengajarkan kita agar hati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi. Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al Hujuraat 6). Dalam hadits disebutkan: 

كَفَى بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

“Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta apabila dia mengatakan semua yang didengar.” (HR Muslim)

2. Tidak mudah share berita

Ketika mendapat berita hendaknya kita jangan tergesa-tergesa langsung meng- share atau menyebarkan ke orang lain sebelum memastikan terlebih dahulu kebenaran berita tersebut. 

Sikap tergesa-tergesa menyebarkan berita berpotensi menjadi bagian dari penyebar berita bohong. Rasulullah SAW mengajarkan kita agar jangan tergesa-gesa. 

التَّأَنِّي مِنَ اللهِ , وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ

“Ketenangan datangnya dari Allah, sedangkan tergesa-gesa datangnya dari setan.” (HR  Al Baihaqi)

3. Hapus postingan yang tidak bermanfaat

Berita atau postingan yang tidak bermanfaat sebaiknya langsung kita hapus (delete). Jangan habiskan qouta internet dan energi kita dengan melakukan atau menyimpan apalagi menyebarkan berita, gambar, video yang tidak memberikan manfaat kepada kita dan orang lain.

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

“Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR Tirmidzi)  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement