REPUBLIKA.CO.ID, MINNESOTA -- Setelah lulus dari University of Minnesota dan mendapatkan pekerjaan penuh waktu di Metropolitan Council di Saint Paul, Mahad Omar ingin mulai berinvestasi di real estate. Namun dia terkendala harga yang tinggi karena rata-rata untuk sebuah rumah di Twin Cities menggelembung ke rekor $327.500 atau lebih dari Rp 4,6 miliar.
Kondisi ini menghadirkan tantangan khusus bagi Muslim yang membeli rumah di Minnesota. Banyak dari mereka menghadapi kesulitan khusus untuk membiayai pinjaman.
Namun kesulitan yang juga besar adalah bahwa sebagai seorang Muslim, dia ingin memastikan untuk membeli real estat dengan cara yang halal atau sesuai dengan agama. Sementara pengembang konvensional membebankan bunga, dan itu dilarang bagi umat Islam.
“Mencoba membuat pembiayaan halal bekerja dalam sistem di mana bank-bank Amerika benar-benar menjalankan bunga, itu sulit,” kata Mahad dilansir dari Sahan Journal, Senin (31/5).
Aturan Islam untuk pembiayaan rumah memang berbeda, tetapi intinya adalah Jika Anda ingin membeli rumah, jangan gunakan opsi pembiayaan yang membebankan bunga. Ada beberapa pengecualian, tetapi para cendekiawan Islam pada umumnya sepakat dalam hal ini. Namun ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.