Senin 07 Jun 2021 18:45 WIB

Masjid Norwich Selalu Jadi Target Serangan Islamofobia

Grafiti Islamofobia disemprotkan dengan cat kuning di trotoar dekat Masjid Norwich.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia (ilustrasi)
Foto:

"Dua kali dalam dua bulan terakhir kami mengalami insiden grafiti rasis di Masjid, dan tahun sebelumnya kami mengalami serangan pembakaran. Tetapi mereka yang bertanggung jawab merupakan minoritas yang sangat kecil dari orang-orang bodoh. Muslim di sini tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi atau terjadi di Timur Tengah. Kami merasa terpisah dari itu. Ini adalah rumah kami, dan kami memiliki hubungan yang baik dengan tetangga kami," lanjut dia.

Sebuah kelompok pemantau Islamofobia, Tell MAMA mencatat 56 insiden anti-Muslim antara 8 Mei dan 17 Mei secara nasional. Sementara yang memantau anti-Semitisme, Community Security Trust, mencatat 116 insiden antara 8 Mei dan 19 Mei, dibandingkan masing-masing 13 dan 19 pekan sebelumnya.

"Masalahnya adalah bahwa orang mendapatkan begitu banyak informasi melalui media sosial tentang apa yang terjadi di dunia, dan mereka bereaksi di rumah. Tetapi secara umum, kami telah melihat curahan dukungan baru-baru ini. Kami telah melakukan protes terhadap rezim di Israel dengan orang-orang dari semua lapisan masyarakat," ucap Islam.

"Masih ada insiden Islamofobia, dan masing-masing terlalu banyak, tetapi secara keseluruhan saya katakan komunitas kami merasa sangat disambut," lanjut Islam.

Wali Masjid Pusat Norwich dan anggota dewan kota Costessey Iftekhar Alam (45), mengatakan: "Akan selalu ada beberapa orang yang menolak untuk dididik. Di masjid lama kami di Rose Lane, kami biasa mendapatkan orang memecahkan jendela dan melempari kami dengan batu" kata Alam.

"Hal-hal itu memang membuat kami khawatir, tetapi pada akhirnya orang-orang sangat ramah di sini," lanjut Alam.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement