REPUBLIKA.CO.ID, SHEIKH JARRAH -- Pasukan Israel membebaskan dua aktivis Palestina terkemuka Muna el-Kurd (23 tahun), Ahad (6/6). Muna berkampanye menentang ancaman pengusiran keluarga Palestina dari rumah-rumah di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem.
Muna ditahan pada Ahad pagi setelah pasukan Israel menggerebek rumahnya di distrik Yerusalem timur yang dicaplok Israel. Pasukan keamanan juga meninggalkan surat panggilan untuk saudara kembarnya, Muhammad, yang kemudian menyerahkan diri.
Polisi Israel menuduh Muna terlibat dalam kerusuhan dan insiden baru-baru ini di Sheikh Jarrah. Kedua aktivis tersebut kemudian dibebaskan dan dikembalikan ke rumah.
"Selama dalam tahanan, Muna diancam agar berhenti melakukan kegiatan yang diizinkan secara hukum," kata pengacara keluarga Nasser Odeh, dilansir di Al Araby, Ahad (6/6).
Ayah mereka Nabil el-Kurd mengatakan dia telah ditolak aksesnya ke pengacara selama interogasi. Dia menambahkan penahanan itu adalah operasi untuk meneror orang tua. Ketika Muna meninggalkan tahanan, pasukan keamanan menggunakan granat kejut dan menembakkan peluru berlapis karet untuk membubarkan pengunjuk rasa yang berkumpul di luar kantor polisi Yerusalem timur tempat dia ditahan. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 18 orang terluka.
Si kembar Kurdi ini, dari salah satu keluarga yang menghadapi pengusiran dari rumah mereka, telah memimpin gerakan protes aktif di jalanan dan online. Mereka telah mendapatkan ratusan ribu pengikut di platform media sosial, termasuk Twitter dan Instagram. Keduanya menggunakan tagar #SheikhJarrah dan #SaveSheikhJarrah untuk menarik perhatian global lingkungan mereka.
"Senjata kami adalah lidah dan kamera. Muhammad dan Muna membuat seluruh dunia berbalik untuk tujuan kita," kata ayah mereka.
twins mohammed and muna el kurd reuniting after being arrested today, my heart is full of love, may Allah keep them safe together with their families 🤲🏻❤ #SaveSheikhJarrah pic.twitter.com/8Ea42PuguZ
— lejla | må (@hayirdirramo) June 6, 2021