Jumat 04 Jun 2021 15:20 WIB

LPBI PBNU Fokus pada Persoalan Sampah dan Air

LPBI PBNU mengupayakan peningkatan kesadaran mendaur ulang air wudhu.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Upaya PBNU Edukasi Umat Mengenai Lingkungan
Foto:

Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tahun, tepatnya pada 5 Juni. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat atas perlunya menjaga lingkungan.

"Kita gunakan model-model atau forum yang sudah ada di masyarakat untuk memasukkan isu terkait lingkungan dan dampak perubahan iklim. Contohnya ada pengajian dimana di dalamnya dimasukkan tema-tema terkait isu bencana, sampah, atau yang lain," ujarnya.

Ia menyebut program lingkungan hidup di PBNU, khususnya di LPBI sudah dilakukan sejak lama. Sejak 2005, LPBI sudah mengembangkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan, tidak hanya berbentuk parsial tapi juga diintegrasikan dalam usaha pengurangan risiko bencana.

Bencana alam di Indonesia dalam 15 tahun terakhir disebut didominasi oleh bencana hidrometeorologi atau dipicu cuaca dan iklim. Hal ini berkaitan erat penyebabnya dengan kerusakan lingkungan hidup.

Beberapa upaya yang dilakukan oleh LPBI adalah mengadakan kajian risiko bencana dan kerusakan lingkungan hidup dan kerentanan perubahan iklim. Hasil kajian ini lantas memunculkan perencanaan, aktivitas, serta program dari PBNU.

"Kalau kita tidak bisa mengurangi risiko atau kerentanannya, setidaknya kita coba melakukan adaptasi agar dampak kerusakan ini bisa dihindari atau ditanggulangi," lanjutnya.

Ali Yusuf mengajak masyarakat menyadari persoalan lingkungan yang mereka alami. Salah satunya menilai perubahan yang terjadi, seperti perubahan musim dan cuaca yang tidak sesuai, atau penggundulan hutan bagi mereka yang tinggal di dekatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement