Dia kemudian pindah ke kursi lain yang terpisah dari saudaranya. Altakrouri mengaku sangat kecewa dengan seluruh kejadian itu.
"Saya merasa seperti dipilih dan merasa terintimidasi oleh pramugari dalam penerbangan ini. Itu tidak boleh terjadi," ujar Altakrouri pada Selasa, dilansir di New York Post, Kamis (3/6).
Altakrouri mengatakan dia juga kecewa karena penumpang lain yang mendengar insiden itu tidak turun tangan. "Tetapi fakta tidak ada yang mengatakan apa-apa, hanya membuat saya bertanya-tanya akan menjadi apa negara kita? Kenapa kita tidak saling membela? Saya memiliki hak berada di pesawat ini sama seperti orang lain," ujarnya.
Pengacara Muslimah tersebut Marwa Elbially mengatakan tidak ada dasar yang sah Altakrouri tidak berbicara bahasa Inggris. Ia bahkan menyebut hal itu sebagai bentuk diskriminasi.
"Penolakan mendudukkan Fatima di kursi itu adalah diskriminasi atas dasar agama," kata Elbially.