Sabtu 29 May 2021 21:02 WIB

Karyawan TPK Koja Kumpulkan Bantuan ke Gaza Palestina

Donasi kepedulian terhadap nasib warga Gaza terus mengalir.

Karyawan TPK Koja memberikan bantuan kepada warga Gaza yang diwakili dai dari Kementrian Wakaf Palestina, Syaikh Anas Al Mashiri, di Jakarta (28/5).
Foto:

Jasa Palestina dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia

Farudi kemudian mencontohkan peristiwa "Black Armada" tanggal 24 September 1945. Kala itu para buruh di pelabuhan Australia melakukan boikot kepada kapal Belanda yang menyebabkan kapal-kapal itu tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Indonesia.

''Harus diingat pula, jasa Palestina di awal kemerdekaan. Merekalah salah satu negara yang paling pertama mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia. Dan para saudagar kaya asal Palestina, di antaranya Muhammad Ali Taher, saat itu pun memberikan sumbangan nyata, yakni memberikan bantuan dana kepada gelegasi Indonesia yang tengah berada di Mesir yang kala itu sedang melakukan lobi internasional atas pengakuan kemerdekaa. Delegasi yang dipimpin oleh KH Agus Salim kala itu mengalami kesulitan keuangan sehingga tak bisa pulang ke tanah air,'' kata Farudi. 

Alhasil, ungkap Farudi, kegiatan pengumpulan donasi yang dilakukan pekerja TPK Koja tidak lepas dari empati terhadap nasib rakyat Palestina tersebut. ''Kegiatan ini juga membuktikan kuatnya tali batin silaturahim antara rakyat Indonesia dan Palestina yang sudah terjalin semenjak dahulu.''

Selain itu, kata Farudi, harus diingat pula amanat konstitusi: "Kemerdekaan ïtu ialah  hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan".

"Setelah Konferensi Asia Afrika  tahun 1955 yang  menyerukan kemerdekaan bagi seluruh bangsa Asia Afrika, kini hanya tinggal Palestina saja yang belum mendapat kemerdekaan. Dan waktu itu Bung Karno dengan tegas mendukung kemerdekaan Indonesia. Sikap ini dilakukan dengan menarik pulang kesebelasan Indonesia yang kala itu akan bertanding melawan Israel dalam babak penyisihan Olimpiade 1962 di Jepang,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement