Kamis 27 May 2021 16:17 WIB

Islamofobia di Inggris Naik 430 Persen Pascaserangan Israel

Tell Mama UK mendesak penyelidikan penuh atas insiden kebencian.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Islamofobia di Inggris Naik 430 Persen Pascaserangan Israel
Foto:

"Guru juga harus memberi contoh dengan mengingatkan siswa bahwa intimidasi, rasialisme, Islamofobia, dan bentuk kebencian lainnya tidak akan ditoleransi," kata mereka menambahkan.

Suasana yang tegang meningkat di seluruh wilayah Palestina bulan lalu karena keputusan pengadilan Israel mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah demi kelompok permukiman mereka. Situasi lantas memburuk setelah pasukan Israel menggerebek Masjid al-Aqsa dan menyerang jamaah di dalamnya.

Konfrontasi ini menyebar ke Jalur Gaza, dengan Israel melancarkan serangan udara yang menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, serta melukai lebih dari 1.900 lainnya. Otoritas kesehatan di Tepi Barat juga mengonfirmasi 31 orang tewas di wilayah pendudukan, dengan total 279 orang di seluruh wilayah Palestina.

Sebanyak 12 orang Israel juga tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza. Kementerian Tenaga Kerja dan Perumahan Palestina yang berbasis di Gaza menyebut setidaknya 2.000 bangunan hancur total dan 15 ribu bangunan tidak dapat digunakan sebagai akibat dari serangan Israel di daerah kantong itu.

Sekitar empat masjid dan puluhan kantor polisi hancur total dalam serangan itu, sementara banyak pabrik di kawasan industri menjadi tidak dapat digunakan. Israel menduduki Yerusalem Timur al-Quds, tempat al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Mereka mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. 

 

Link artikel asli

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement