Kamis 27 May 2021 11:26 WIB

Benarkah Ekonomi dan Militer Zionis Yahudi Lebih Unggul?

Kekuatan militer dan ekonomi Yahudi pada dasarnya hanyalah mitos

Kekuatan militer dan ekonomi Yahudi pada dasarnya hanyalah mitos. Simbol Yahudi, ilustrasi

Begitu pula dengan rontoknya ekonomi Amerika Serikat, bangkrutnya Lehman Brothers, dan berbagai lembaga bisnis yang selama ini menjadi kebanggaan kapitalisme, mengikis mitos kedigdayaan ekonomi Amerika Serikat dan juga mitos kedigdayaan ekonomi kaum Yahudi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari ekonomi Amerik Serikat.

Namun, hal ini bukanlah tanda-tanda kehancuran kekuatan ekonomi kaum Yahudi, karena kekuatan mereka ditopang oleh dua faktor utama, yaitu jiwa perantau yang selalu berusaha lebih keras dan posisi Amerika Serikat sebagai negara adidaya.Yang saat ini terpukul hanyalah salah satu faktor saja, yaitu faktor Amerika Serikat sebagai negara adidaya. Faktor jiwa perantau yang selalu berusaha lebih keras masih melekat kental pada kaum Yahudi.

Rezeki adalah rahasia Allah SWT, dan Dia pasti adil dalam membagi rahmat-Nya. Mustahil hukumnya bila Allah SWT melebihkan rezeki kaum Yahudi hanya semata-mata karena mereka keturunan Yahudi.

Kini, saatnya kita bangkit memupuskan mitos kedigdayaan ekonomi kaum Yahudi, dan membuktikan pada dunia, siapa pun yang mau bekerja dengan jujur kepada Allah SWT (shidiq), jujur kepada manusia (amanah), maka ia akan mendapat kepercayaan pasar.

Dan, siapa pun yang mau bekerja dengan cerdas dalam membaca situasi (fathonah), cerdas dalam menyampaikan (tabligh), maka ia akan mendapat pangsa pasar.Amerika Serikat dibangun para perantau dari berbagai pelosok dunia dengan mimpinya masing-masing. Kegigihan perjuangan mereka mewujudkan mimpi itu merupakan modal penting menjadi negara adidaya.

Allah SWT tidak akan menjadikan umat Islam menjadi pemimpin dunia hanya semata-mata karena kita beragama Islam. Nilai-nilai kejujuran, kecerdasan, dan kegigihan yang diajarkan Islam-lah yang akan menjadikan umat Islam pemimpin dunia.

Islam yang hidup dalam masyarakat, bukan Islam yang berjarak dari masyarakatnya.Tidak cukup bagi Hizbullah sekadar beragama Islam untuk mematahkan mitos militer Israel. Tidak cukup bagi pelaku ekonomi syariah sekadar menyoraki runtuhnya mitos ekonomi Amerika Serikat untuk menjadi pemimpin ekonomi dunia.

Ekonomi Yahudi memang hanya sebuah mitos yang terlalu dibesar-besarkan. Ekonomi syariah pun akan menjadi sekadar mitos bila kita tidak gigih memperjuangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.Tidak cukup sekadar membacakan shalawat kepada Rasulullah SAW untuk membuktikan cinta kita kepada beliau. Tidak cukup sekadar berzikir untuk membuktikan cinta kita kepada Allah SWT.Rasulullah SAW pernah bersabda: 

''Makhluk yang paling ajaib imannya adalah umatku di akhir zaman. Mereka yang tidak pernah berjumpa denganku, namun mereka mencintaiku sebagaimana kalian mencintaiku. Mereka menghidupkan sunnahku seakan mereka pernah berjumpa denganku.''Ya Rasulullah SAW, kami tidak dapat berjumpa denganmu di dunia ini, maka izinkan kami berjumpa denganmu di akhirat kelak. Ya Rasulullah SAW, kami tidak dapat bersamamu di Badar dan membelamu di Uhud, maka izinkan kami menebusnya dengan menghidupkan sunnahmu di akhir zaman ini.  

 

*Naskah karya Adiwarman Karim ini pernah ditayangkan di Harian Republika 2009

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement