Selasa 18 May 2021 16:03 WIB

Diam-Diam Dukung Israel, Komunitas Muslim Kecam Biden

Komunitas Muslim Amerika mengelar aksi protes dan mengecam pemerintahan Biden.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah umat Muslim usai melaksanakan shalat tarawih di Pusat Komunitas Muslim Chicago, Senin (12/4). Umat Muslim di AS tergolong multietnis dan nasionalitas. Tercatat jumlah umat Muslim Chicago mencapai angka 350 ribu jiwa atau lima persen dari populasi. Terdapat pula penganut Islam yang merupakan warga kulit putih AS dan Hispanik (keturunan latin). Namun, sejak lama Chicago terkenal sebagai wilayah konsentrasi kaum Muslim Afro-Amerika. Meski berbeda bahasa, adat maupun budaya, akan tetapi dalam beberapa kesempatan, terutama pada ibadah shalat serta aktivitas Ramadhan, satu sama lain akan menanggalkan perbedaan untuk bersatu di bawah panji kitab suci Alquran dan sunnah Nabi. Umat Muslim Chicago benar-benar menikmati perbedaan yang ada dan mempererat tali ukhuwah di saat bersamaan. (AP Photo/Shafkat Anowar)
Foto:

Raja Abdulhaq, seorang pemimpin di Majlis Ash-Shura sekaligus Dewan Kepemimpinan Islam New York, meminta komunitas Muslim di AS untuk mengantarkan era baru mobilisasi politik yang mengakhiri pekerjaan atau keterlibatan apa pun dengan kelompok-kelompok semacam itu.

"Tidak ada lagi normalisasi atau hubungan apa pun dengan organisasi Zionis. Antar agama, pekerjaan lokal, keterlibatan politik. Tidak ada yang membenarkannya, tidak ada alasan lagi," kata Abdulhaq.

"Hari ini adalah hari di mana kami tidak melihat lagi orang normal di lingkaran kami, tidak ada lagi orang normal di lingkaran kepemimpinan kami, tidak ada lagi normalisasi di tempat mana pun di komunitas kami."

Linda Sarsour, seorang aktivis Palestina-Amerika terkemuka, mengatakan sudah waktunya untuk mulai memanggil orang-orang yang bekerja dengan organisasi semacam itu. "Mereka harus dipanggil; kita harus menyerukan komunitas kita untuk memusatkan moralitas, untuk memusatkan keadilan dalam cara kita mengatur dalam komunitas kita," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement