REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam ( PB HMI) angkat suara atas kejadian penyerangan yang dilakukan oleh tentara zionis israel terhadap warga Muslim yang sedang melaksanakan ibadah sholat tarawih di Masjid Al-Aqsa pada Jum'at malam lalu.
Akmal fahmi selaku ketua bidang PTKP PB HMI mengecam aksi teror kebrutalan yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap Warga Palestina, apalagi ini bukan pertama kalinya terjadi penyerangan terhadap warga Palestina pada bulan ramadhan tahun ini.
"Jika melihat rangkaian kekerasan yang terjadi, terlihat ada upaya sistematis Israel untuk mengusir warga Palestina dari wilayah Yerusalem Timur. Penggusuran rumah-rumah warga Palestina terus terjadi, juga penyerangan terhadap warga sipil di beberapa tempat ibadah lainnya sejak awal bulan ramadhan, ujarnya.
HMI menyerukan secara tegas terhadap dunia internasional agar menyelamatkan Masjid Al Aqsa dan menghentikan teror Israel serta. Memberikan sanksi terhadap Israel dengan menghentikan segala bentuk kerjasama antara Israel dengan negara lain serta mengucilkannya secara internasional.
Menurutnya kebrutalan yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina harus mendapatkan perhatian khusus dari dunia internasional.
Karena, tindakan ini sama halnya yang dilakukan oleh kelompok teroris yang menyasar rumah ibadah agama lain, akan tetapi ini lebih parah karena dilakukan berulang-ulang oleh entitas negara, dan menyalahi berbagai kesepakatan internasional.
Akmal juga mengajak kepada lembaga-lembaga internasional seperti PBB, OKI, serta lembaga penegakan HAM agar segera menggelar persidangan dan mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan masjid Al Aqsa serta menjatuhkan sanksi atas terorisme Israel.
"Maka, sangat disayangkan jika internasional cuma diam ketika melihat aksi terorisme yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap warga muslim di Palestina,'' tegasnya.