Sabtu 08 May 2021 16:42 WIB

Sulitnya Menemukan Qari Perempuan di Barat

Butuh beberapa tahun bahkan lebih untuk berlatih menjadi qari

Alquran
Foto:

Ramadhan

Pada bulan suci Ramadhan, membaca Alquran merupakan ibadah yang dianjurkan. Menariknya, sejumlah aplikasi Alquran di Barat tidak menampilkan qari perempuan.

Pada tahun 2015, Jerus Tanner Rhodes, Profesor Islam dan Keterlibatan Antaragama di Union Theological Seminary yang berbasis di New York, meluncurkan petisi online bernama #Addafemalereciter yang menyerukan kepada QuranExplorer untuk menambahkan Qari perempuan ke aplikasi dan situs webnya.

Enam tahun kemudian hanya ada satu aplikasi, Android QAT yang diketahui memiliki qari'ah Maria Ulfa yang terkenal di Indonesia.

Selain perbedaan pendapat, alasan kedua mengapa aplikasi Alquran tidak menambahkan suara perempuan adalah karena hanya sedikit qari perempuan.

“Perlu ada upaya terkonsentrasi untuk itu. Membaca Alquran, bahkan jika Anda tidak menjadi qari adalah wajib dan Muslim harus tahu bagaimana membaca Alquran. Memiliki keragaman suara adalah bagian dari kewajiban itu," katanya.

Bagi Javed, usai mengunjungi Bosnia selama Ramadhan pada tahun 2019, dia mendengar qari perempuan di masjid untuk pertama kalinya.

“Saya hanya berhenti sejenak untuk menikmatinya. Seberapa sering kita mendengar seorang perempuan membaca Alquran, apalagi dari masjid. Saya mendengar pembacaan ayat-ayat suci itu begitu indah, dan jelas. Itu luar biasa, ”kata Javed.

Menurut Javed, pada 1.400 tahun yang lalu di masa Nabi Muhammad SAW, adalah normal mendengar perempuan membaca Alquran untuk semua kalangan baik laki-laki maupun perempuan. Bacaan mereka terdengar menggema sehingga terdengar banyak orang. Salah satu qarinya adalah Ummu Waraqa. Dia adalah seorang sahabat Nabi yang hafal Alquran.

"Dia akan mengajarkan Alquran kepada orang lain dan bacaannya dapat didengar oleh orang-orang yang melewati rumahnya di luar," kata Javed.

Teman Javed, Fazeela Selberg Zaib, mencatat beberapa tahun yang lalu tidak menemukan qari perempuan di Spotify. Karenanya, ia begitu emosional ketika menemukan qari perempuan asal Mesir pada aplikasi musik tersebut. 

"Kita seharusnya memiliki banyak qari perempuan. Itu adalah tradisi kita, harusnya ini tidak terjadi di Inggris dan Amerika,"katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement