Sabtu 08 May 2021 03:02 WIB

Apa Menariknya Islam bagi Suku Maori?

Islam tumbuh cepat di Suku Māori, suku asli Selandia Baru.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Muslim di Selandia Baru
Foto: Antara/Ramadian Bachtiar
Muslim di Selandia Baru

IHRAM.CO.ID, WELLINGTON -- Islam akan menjadi agama terbesar di dunia dalam empat dekade mendatang dan merupakan salah satu agama dengan pertumbuhan tercepat di Aotearoa atau Selandia Baru khususnya di kalangan Suku Māori, suku asli Selandia Baru.

Dr Ayca Arkilic dalam artikelnya berjudul 'Apa Menariknya Islam Bagi Māori?', yang dimuat di laman Newsroom, mengeksplorasi daya tarik Islam yang berkembang dan implikasi sosial-politik.

Seperti yang ditunjukkan oleh data sensus dan berbagai studi akademis, jumlah orang yang masuk Islam telah meningkat di Selandia Baru. Menyusul serangan Christchurch 2019, tiga hingga lima orang setiap hari pindah agama di masjid Wellington, menurut Asosiasi Muslim Internasional Selandia Baru.

Bahkan Suku Maori memiliki minat khusus terhadap agama Islam, dengan menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa Suku Māori pada 2008. Sebagian Muslim Māori pun menyelenggarakan acara halal di Masjid'. Selain itu juga sudah ada rencana membangun masjid-marae hibrida di Christchurch yang menyatukan Islam dan Māori.

 

Karena itu, sebetulnya apa menariknya Islam bagi Suku Māori? Dan apakah ini berarti perkembangan bagi dunia Islam, komunitas Muslim, dan Selandia Baru? Orang-orang yang memeluk Islam di berbagai belahan dunia dikaitkan dengan pencarian pemenuhan spiritual, rasisme, kolonialisme, sekularisasi dan kekecewaan dengan nilai-nilai Barat dan Kristen.

Bagi Māori, tampaknya ada alasan serupa. Tetapi ada kesamaan budaya yang mencolok antara Muslim dan Māori, dalam hal penghormatan terhadap orang tua, nilai-nilai keluarga, cerita, kemiripan antara masjid dan marae, dan antara tikanga dan hukum Islam.

Percakapan awal dengan mualaf Māori juga menunjukkan, bahwa orang-orang yang telah menjadi mualaf telah meningkatkan kesejahteraan dan rasa pemberdayaan mereka. Beberapa Maori yang sebelumnya ikut kelompok geng dan pernah dipenjara, telah masuk Islam dan menemukan kedamaian.

Suku Maori tentu sama pentingnya bagi semua warga Selandia Baru, mengingat semakin pentingnya Islam di tingkat lokal dan global, iklim sosial dan politik global saat ini yang menstigmatisasi Muslim, dan kurangnya studi etnografi tentang Muslim di negara ini.

Terlepas dari cerita media dan studi yang masih sangat sedikit, orang-orang yang memeluk Islam di Aotearoa menjadi topik yang diabaikan, terlebih jika berkaitan dengan Māori. Fokusnya justru pada sejarah Muslim dan komposisi demografis, integrasi politik, dan penggambaran di media. Studi lainnya meliputi pemeriksaan kesejahteraan psikologis dan pengalaman sehari-hari Muslim, pengalaman iman dan identitas wanita Muslim, dan trauma korban Muslim setelah serangan Christchurch.

Namun yang kurang adalah penelitian yang juga mempertimbangkan bagaimana orang-orang beralih memeluk Islam hingga mengubah Islam, masyarakat dan politik Aotearoa, serta bagaimana Islam dan Aotearoa Selandia Baru saling memengaruhi. Islam adalah kekuatan yang muncul di sini.

Pertanyaannya adalah bagaimana konteks sosial-politik yang unik, dekolonialitas dan kelompok-kelompok seperti Māori memengaruhi agama. Hal yang sama pentingnya adalah wawasan yang dapat diberikan tentang bagaimana kami terus meningkatkan integrasi kelompok minoritas yang penting dan terus berkembang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement