Sabtu 08 May 2021 10:55 WIB

Munjung Lebaran: Ada Cinta Dalam Sepotong Roti

Ada Cinta Dalam Sepotong Roti Lebaran

Berbagai makanan di lebaran tempo dulu.
Foto:

                        ****

Cara penyajiannya pun variatif. Di Solo, serabi tradisional dinamakan begitu saja tanpa apa-apa. Belakangan, ditambahkan meises, keju, cokelat dan sebagainya. Di Jakarta dan Jawa Barat, surabi dimakan dengan kinca alias kuah manis dari gula aren. 

Condiment atau pelengkap pancake sangat beragam. Yang paling umum adalah madu atau simple syrup. Bisa juga dengan selai dan potongan buah segar. 

Awalnya, qatayef disajikan dengan saus kacang saja, namun seiring perkembangan zaman, qatayef mulai dipadukan dengan berbagai saus, seperti cokelat, keju, stroberi dan lain-lain.

Tak hanya kue basah, kue kering pun banyak yang mirip. Salah satunya adalah kue khak dari Mesir  yang serupa dengan kue putri salju di Indonesia. Keduanya pun sama-sama kue khas Ramadhan dan Lebaran.

“Di Mesir tidak dinamakan putri salju, mbak, karena di Mesir tidak ada salju. Kalau mau dinamakan putri pasir, karena di sini hanya ada pasir.” Seloroh yang membuat saya tertawa.

Tradisi memberikan hantaran Lebaran yang awalnya berupa nasi lengkap atau lontong opor perlahan mulai bergeser menjadi aneka kue. Sekalipun masyarakat Indonesia tidak bertradisi makan kue. Namun, hari-hari ini, kue menjadi hantaran wajib yang berseliweran menjelang Lebaran.

Makanan lebaran pun bermacam-macam. Di Medan ada gulai nangka yang disajikan dengan lontong dan ketupat. Di Maduran ada 'Kellapate', makanan yang dibuat dari ikan tenggiri segar yang dimasak dengan santan dicampur belimbing wuluh dan cabai.

Di Betawi, ada tradisi nganter di lebaran yang berisi tukar rantang antar keluarga yang berisi makanan khas Betawi. Yang diantar biasanya ada dodol, maupun lauk pauk seperti semur daging, ketupat sayur, hingga rendang. Semur Betawi misalnya terbuta dari daging sapi yang ditumis bersama bumbu sebagai pelumurnya. Semur daging disantap bersama nasi uduk atau ketupat sayur.

Di masyarakat Banjar ada menu spesial lebaran. Makanan ini namanya Panggang Haruan yang terbuat dari ian gabus yang dimasak dengan cara diasap serta dikasaih kuah santan.

Begitu juga di Makassar ada makanan khas yang dipakai sebagai hantaran lebaran, yakni ayam gagape. Makanan khas Idul Fitri ini  adalah daging ayam dimasak bersama air, serai, lengkuas, daun salam, dan kunyit hingga setengah matang dan mengering.

Setelah itu, ayam kemudian ditambahkan dengan bumbu tumis yang terdiri dari bawang merah dan bawang putih bersama santan sambil diaduk agar santan tidak pecah. Di akhir proses memasak, tambahkan kelapa parut sangrai agar kuahnya lebih kental dan gurih. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement