REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Paman Nabi Muhammad ﷺ, Hamzah bin Abdul Muthalib RA dikenal dengan gelar 'Singa Allah'.
Nabi ﷺ pernah menyatakan, سيدُ الشهداءِ حمزةُ بنُ عبدِ المطلبِ "Pemimpin Syuhada itu adalah Hamzah bin Abdul Muthalib". Dan bagaimana kisah keislaman Hamzah?
Dilansir dari laman Mawdoo3 pada Rabu (5/5), Hamzah masuk Islam setelah mengetahui Nabi Muhammad ﷺ diganggu dan disakiti Abu Jahal.
Kemudian Hamzah membalas Abu Jahal dengan memukulkan busur kepadanya hingga terluka. Dari situ, Hamzah menyatakan masuk Islam di depan semua orang tanpa merasa takut dan ragu.
Keislaman Hamzah memiliki dampak yang lebih meluas pada kaum Quraisy. Pesan Nabi semakin menyebar pada penduduk di sana.
Di samping itu, paman Nabi ikut serta berjihad dalam Perang Badar. Mulanya Rasulullah memilih tiga orang prajuritnya dari kalangan Anshar untuk maju dalam duel pembuka Perang Badar. Tetapi kaum kafir Quraisy menolak melawan prajurit yang tidak mereka kenal.
Saat Utbah bin Rabiah bersama dengan saudara laki-lakinya dan putranya akan memulai serangan dalam pertempuran, mereka meminta agar tiga orang sahabat yang ikut maju. Rasulullah lantas memerintahkan sahabat Hamzah bin Abdul Muthalib, Ubaidah bin Harits, dan Ali bin Abi Thalib untuk memenuhi tantangan kafir Quraisy itu. Kemudian pada akhrinya kaum Muslimin mampu mengalahkan kafir Quraisy.
Kemudian dalam jihad di Perang Uhud, Hamzah gugur di tangan seorang budak, Wahsyi. Budak tersebut diminta untuk membunuh Hamzah dengan iming-iming pembebasannya dan barang berharga yang akan dia terima.
Hamzah RA bertempur dengan kekuatan penuh dalam Perang Uhud. Namun dia tersandung selama pertarungannya, dan jatuh telentang. Melihat keadaan ini, Wahsyi melancarkan aksinya dengan melemparkan tombaknya. Hal ini yang menyebabkan Hamzah menjadi syuhada.
Paman Rasulullah ﷺ wafat pada 15 Syawal tahun ketiga Hijriyah. Dia wafat dalam usia 59 tahun, namun ada yang menyatakan 54 tahun.
Sumber: mawdoo3