Sabtu 01 May 2021 05:41 WIB

Mualaf Arianto, Dulu Benci Islam Kini Dapat Berkah Hidayah

Mualaf Arianto pernah membenci Islam sebelum menyatakan syahadat

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Arianto pernah membenci Islam sebelum menyatakan syahadat
Foto:

Saat ini dari harta yang dikumpulkannya, dia tak ingin lagi silau dengan dunia. Ari yang akan melangsungkan pernikahan Mei mendatang tidak akan membangun rumah mewah. Ari memilih untuk membangun masjid di seluruh Indonesia. Sebagai salah satu amal jariyah untuknya.  

Setelah ujian ekonomi berhasil dilaluinya, kini Ari masih menghadapi ujian dari keluarga. Sejak menjadi mualaf, Ari memberitahu kedua orang tua dan saudaranya.  

Tak hanya penolakan dan kata-kata kasar yang didapatkan, Ari juga diusir dari rumah kedua orang tuanya karena memilih menjadi Muslim. Ari berharap keluarganya perlahan dapat menerima keputusannya dan mendapatkan hidayah dari Allah SWT. 

Ari juga saat ini masih mendalami Islam, namun karena adanya pembatasan, kajian yang diikuti hanya kajian online saja. Ari lebih sering menonton kajian Dr Zakir Naik karena pembahasannya yang lebih dekat dengan dia yang seorang mualaf.  

Ari juga secara bertahap belajar mengaji Alquran namun masih otodidak tanpa panduan guru mengaji. Selain itu hingga saat ini Ari masih belum bisa menjalankan puasa Ramadhan.  

"Saya menderita penyakit lambung akut, sehingga tidak bisa berpuasa dan menggantinya dengan fidyah, beberapa kali saya coba untuk berpuasa namun baru pukul 09.00 lambung saya tak kuat menahan,"ujar dia.  

Ari mengaku ada keinginan besar untuk bisa berpuasa saat Ramadhan namun karena kondisi fisiknya menyebabkan dia tak mampu menjalankannya. Ari kini hanya bisa merasa menyesal, gaya hidup sebelumnya yang buruk berdampak langsung pada kesehatannya.  

Dahulu Ari sangat senang makan makanan  dan minum yang diharamkan Islam. Apalagi saat dia pernah menetap di Bali, karena mudahnya mengkonsumsi hal tersebut. 

 

Namun saat pindah ke Malang, makanan yang pernah menjadi favoritnya semakin sulit didapatkan. Sehingga dia mulai menyesuaikan diri dengan keadaan di kota tersebut. Kini sebagai Muslim dia sudah terbiasa untuk mengkonsumsi makanan halal. 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement