"Ini penting nih. Programnya bagus, bagaimana banyak lembaga atau individu yang berlomba mengembangkan alquran melalui wakaf, satu hal yang juga harus dikuatkan adalah bagaimana menyiapkan guru-guru ngajinya," tambahnya.
Ketika guru mengaji juga telah disiapkan, tambah Agus, jangan lupa untuk memperhatikan kesejahterannya. Karena mereka berdakwa, membimbing belajar membaca Alquran dengan meninggalkan anak dan istrinya.
"Sehingga ketika nanti mereka harus berhijrah meninggalkan keluarga untuk berdakwa, mereka juga punya kesiapan," terang Agus.
Sebenarnya di era modern ini, tambah Agus, tidak ada alasan orang-orang tidak belajar Alquran. Metode belajar Alquran di era digital sudah banyak betebaran di media-media yang mudah diekases, bahkan di mushaf alquran sendiri pun sudah tersedia dengan berbagai macam metode atau cara orang agar lebih mudah belajar membaca alquran.
"Seolah-olah tidak ada alasan orang-orang tidak belajar Alquran. Jadi teknologi sekarang kan berbagai macam, Alquran saja berwarna warni (penanda) hukum tajwidnya, belajar dengan pulpen meskipun harganya mahal, tetapi yang memang paling kuat ya dengan talaki, bertemu langsung dengan ustaz," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
