Para arsitek terpilih akan menerima hadiah 50 ribu dolar AS (Rp 782 juta) dan akan diberikan kontrak untuk desain detail kompleks. Kemudian untuk runner-up akan diberikan hadiah sebagai pengakuan atas pekerjaan mereka.
Hadiah sebesar 30 ribu dolar AS (Rp 437 juta) akan diberikan kepada tim dari India, 20 ribu dolar AS (Rp 291 juta) untuk tim dari Spanyol, 15 ribu dolar AS (Rp 218 juta) untuk tim di Amerika, dan 10 ribu dolar AS (Rp 145 juta) untuk tim arsitek dari Uni Emirat Arab, Prancis, Turki, dan Lebanon.
UNESCO meluncurkan kompetisi desain internasional untuk Rekonstruksi dan Rehabilitasi kompleks Al-Nouri di Mosul pada November 2020. Kompetisi tersebut disiapkan dalam koordinasi yang erat dengan Kementerian Kebudayaan Irak dan Sumbangan Sunni Irak, dengan dukungan dari Uni Emirat Arab, yang semuanya adalah anggota Komite Pengarah Bersama proyek tersebut.
Rekonstruksi Kompleks Al-Nouri ini merupakan bagian dari prakarsa unggulan UNESCO, Revive the Spirit of Mosul, yang diluncurkan pada 2018 dan menyangkut rehabilitasi jalinan sejarah Kota Tua Mosul, kebangkitan kembali kehidupan budaya kota, dan memperkuat sistem pendidikannya untuk memastikan pendidikan yang berkualitas bagi semua.
Komite Pengarah Bersama proyek dan kompetisi arsitektur internasional untuk kompleks Al-Nouri, mewajibkan peserta untuk melestarikan bagian-bagian dari aula sholat yang selamat dari kehancuran dan mengintegrasikannya ke dalam gedung-gedung baru.
Itu juga menyerukan rehabilitasi bangunan bersejarah sebagai bagian dari situs lanskap baru. Dengan menciptakan ruang baru yang didedikasikan untuk komunitas, untuk pendidikan, kegiatan sosial dan budaya. Proyek ini akan melayani penduduk Mosul sehingga tidak hanya untuk kegiatan keagamaan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
