"Mencapai tonggak penting ini telah membawa kami lebih dekat pada realisasi komitmen bersama untuk memulihkan kohesi sosial dan semangat persaudaraan dan toleransi di Mosul sekali lagi," kata Al Kaabi.

Para pemenang merupakan arsitek berpengalaman dengan rekam jejak penting dalam rehabilitasi peninggalan, perencanaan kota, dan arsitektur berbasis iklim. Mereka akan menghasilkan desain yang lebih detail untuk rekonstruksi kompleks Al-Nouri yang direncanakan akan memulai pembangunannya pada akhir musim gugur 2021.

Proyek ini memperkirakan akan merekonstruksi aula sholat masjid Al-Nouri dan menyatukan dengan kompleks sekitarnya, seperti ruang publik terbuka di Kota Tua Mosul, di lingkungan perkotaannya melalui ruang publik terbuka dengan lima titik masuk dari jalan-jalan sekitarnya.

Aula sholat nantinya akan terlihat seperti sebelum penghancuran Masjid Al-Nouri pada 2017 dengan memberikan pencahayaan alami dan ruang yang diperluas untuk wanita dan pengunjung. Aula akan terhubung ke aula utama melalui ruang terbuka setengah tertutup. Ini juga bisa berfungsi sebagai ruang terbuka untuk sholat.

Proyek ini rencananya akan membuat taman tertutup yang terinspirasi dari rumah dan taman bersejarah yang terletak di sekitar aula sholat sebelum renovasi pada 1944. Setelah pemberitahuan kemenangan mereka, tim mengeluarkan pernyataan menyambut hasil kompetisinya.

"Tim kami bekerja dengan semangat yang tinggi untuk melaksanakan proyek, terutama menjawab kebutuhan akan kohesi sosial dan kebangkitan jiwa. Kami berharap dapat menyelesaikan desain dan membantu kebangkitan Kota Tua Mosul," kata mereka.

Ikuti Whatsapp Channel Republika