Ahad 18 Apr 2021 10:05 WIB

Kisah Muslimah Prancis, Pindah Negara atau Lucuti Identitas

Pelarangan jilbab tidak ada hubungannya dengan membantu wanita Muslim.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Kisah Muslimah Prancis, Pindah Negara atau Lucuti Identitas. Muslimah Prancis di tengah kerumunan
Foto:

Hal serupa juga diutarakan Lamya (23 tahun), mahasiswa bisnis di Champigny-sur-Marne, pinggiran kota Paris. Sepengetahuannya, banyak rekan Muslimah yang menanggalkan jilbab dan identitasnya karena takut dikucilkan atau menganggur setelah lulus.

“Bukan rahasia lagi mengenakan jilbab di Prancis akan membuat Anda kesulitan mencari pekerjaan. Banyak perusahaan yang menolak menerima perempuan berhijab, Muslim kehilangan pekerjaan karena sholat di tempat kerja, ”kata Lamya.

Muslimah Prancis lainnya, Laila, yang juga meminta untuk tidak disebutkan nama lengkapnya, pindah dari Meaux, sebuah kota di wilayah metropolitan Paris, ke Inggris enam bulan lalu. Dia mengaku, pindahnya ke Inggris itu dilakukan setelah mengalami pelecehan anti-Muslim selama beberapa dekade di negara tersebut.

"Saya melihat lebih jelas lagi jaket pengekang yang mengikat kami, betapa kami tidak berhak atas hal-hal biasa seperti berenang, bekerja, dan belajar di segala bidang," ucap dia.

Menurut Laila, hukum yang ada di Prancis bersifat kekanak-kanakan karena hanya ingin mendominasi semata. Hingga kini, dia mengaku masih mempertanyakan, ketentuan apa yang membuat orang harus mengenakan pakaian tertentu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement