Master Grant menjelaskan lebih jauh tentang bagaimana mereka merancang sesi latihan dengan cermat bagi banyak atlet profesional. "Biasanya, kami melatih mereka untuk membangun ketahanan dan setiap hari kami berkonsentrasi pada bagian otot yang berbeda," katanya.
"Namun, selama Ramadhan fokus kami adalah pada full body conditioning. Jadi, kami melakukan satu hari latihan horizontal dan hari berikutnya kami melakukan latihan lateral sepenuhnya. Ini memastikan bahwa kami tidak melelahkan satu otot tertentu dan sebaliknya, bekerja pada tubuh sepenuhnya," paparnya.
Selama Ramadan, para pelatih bekerja sekitar 6,5 jam, yang tergolong cukup ketat dan intensif. Dari jumlah ini, hampir tiga jam dihabiskan untuk melatih diri sementara sisanya dihabiskan untuk melatih atlet lain dan kelas lari.
"Kami memiliki dua kelas untuk anak-anak. Salah satunya untuk atlet kecil dan satu lagi untuk anak yang lebih besar. Dua kelas itu benar-benar satu-satunya waktu istirahat yang kita miliki sepanjang hari. Jika tidak, kami terus bergerak," terangnya.