Sabtu 17 Apr 2021 05:23 WIB

Grant John Randall Sempat Pusing Pertama Kali Puasa

Usai memeluk Islam, Randall alami kesulitan jalani puasa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Pertandingan Taekwondo. (Ilustrasi)
Foto:

"Tetapi dulu aku tidak punya tempat untuk mengajar. Jadi, selama hampir satu tahun, saya akan memberikan pelajaran taekwondo gratis di Zabeel Park kepada siapa pun yang ingin belajar," tuturnya.

Pada 2017, saat mendirikan WTTU Moo Duk Taekwondo, Randall tidak sendirian dalam berpuasa. Dia bergabung dengan rekannya, Master Karel Josh De Vera. "Ketika aku pertama kali mulai berpuasa, itu hanya sebagai tanda penghormatan kepada Randall dan beberapa siswa kami," kata De Vera.

"Hari pertama aku berpuasa, durasinya 16 jam dan aku ingat sakit kepala parah. Kukira tidak bisa melakukannya lagi. Namun, aku terus melakukannya dan mulai memperhatikan banyak manfaat kesehatan di tubuhku karena puasa. Saat itulah aku memutuskan untuk melakukannya secara teratur," tambah De Vera.

Begitu pun Randall, yang juga mengalami kesulitan di hari-hari awal. Di hari-hari pertama, dia selalu selalu pusing. "Kamu bisa mengalahkanku dengan batu bata atau menusuk, dan aku bisa menerimanya. Tetapi aku tidak bisa menahan sakit kepala," ucapnya.

Namun, setelah dua atau tiga hari, tubuh Randall mulai terbiasa. Bahkan banyak siswanya yang ikut berpuasa termasuk salah satu penerima medali Olimpiade. Awalnya cukup sulit melatih siswa non-Muslim yang juga ikut berpuasa. Kemudian dia mengubah jadwal dan melatih di malam hari setelah berbuka puasa.

"Jika dia harus kehilangan sebagian lemak tubuh, saya akan melatihnya saat dia berpuasa, menjaganya dalam kisaran 70 persen dari MHR (detak jantung maksimum) untuk menghasilkan pembakaran lemak," jelas Randall.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement