Jumat 16 Apr 2021 03:14 WIB

Kisah Muslim Amerika yang Terlupakan

Muslim biasanya dianggap sebagai imigran abad ke-20 di AS.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi budak kulit hitam Amerika Serikat.
Foto:

Sebagian dari daya tarik Muslim adalah ketaatan mereka yang istiqamah. Shalat adalah salah satu dari manifestasi iman yang terlihat dan tercatat. Dalam otobiografinya tahun 1837, Charles Ball, yang melarikan diri dari perbudakan, menceritakan dengan sangat rinci kisah tentang seorang pria yang shalat dengan suara keras lima kali sehari dalam bahasa yang tidak dimengerti orang lain.

Ball menambahkan, "Saya mengenal beberapa, yang pasti, dari apa yang telah saya pelajari, Mohamedans; meskipun pada saat itu, saya tidak pernah belajar tentang agama Muhammad."

Charles Spalding Willy menceritakan tentang Bilali asal Guinea, yang diperbudak oleh kakeknya di Pulau Sapelo, Georgia. "Tiga kali setiap hari dia menghadap ke Timur dan berseru kepada Allah," cerita Willy. 

Cerita lain datang dari Charles Willson Peale, yang menggambarkan sosok Yarrow Mamout, seorang Muslim yang sangat dikenal saat itu. Mamout datang ke AS dari Guinea pada tahun 1752. Saat itu umurnya masih 16 tahun. Setelah 44 tahun mengalami perbudakan, dia dibebaskan dan membeli rumah di Washington.

"Mamout adalah seperti selebriti yang sering terlihat dan terdengar di jalan-jalan menyanyikan yang memuji Tuhan dan bercakap-cakap dengannya," kata artis terkenal Charles Willson Peale. Selama hidupnya, Yarrow Mamout mengatakan kepada orang-orang, "Tidak baik makan Hog dan minum wiski sangat buruk."

Baca juga : BMH Yogyakarta Salurkan Kitab dan Buku Ke 10 Pesantren

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement