Menariknya, sebagian besar mereka yang mengikuti sekolah adalah istri yang ingin membahagian suaminya. Studio baru yang terletak di seberang masjid, telah disetujui sepenuhnya ulama.
"Mereka (para wanita) bilang kami ingin menunjukkan ini kepada suami kami agar suami kami tidak melihat wanita lain," ungkap Kepala Masjid al-Marjani, Ansar Hazrat Miftakhiv.
"Dan kami berkata, tentu saja, itu mungkin. Ini tidak bertentangan dengan Islam," jelasnya.
Namun, idenya belum diterima secara universal. Sekolah tersebut telah ditentang oleh Persatuan Wanita Muslim Rusia dan Tatarstan, sebuah organisasi lokal. "Tidak ada masalah dengan kebahagiaan dalam keluarga Muslim. Semua keluarga memiliki banyak anak, semuanya memiliki lima, delapan, sepuluh anak," kata Nailya Ziganshina, Ketuga Organisasi itu, kepada stasiun radio Moscow Talks.